Kali ini redaksi selanjutnya akan mengenalkan kepada pembaca setia, tentang pakaian adat atau baju adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disalin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya, dibawah ini Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya berikut ini Pakaian Adat Lambung, Wanita-NTB, foto Pakaian Adat NTB Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian Adat Sasak Lombok-NTB, foto Pakaian Adat NTB Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pakaian Adat Suku-Bima-NTB, foto Pakaian Tradisional Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTBPakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Demikian pembahasan tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap dan penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat daerah di Indonesia.
Pakaianadat Pegon merupakan pakaian adat Nusa Tenggara Barat yang berasal dari suku Sasak, dimana pakaian ini khusus digunakan oleh kaum pria. Pegon merupakan baju adat berupa jas dengan warna gelap, dimana pakaian adat ini juga masih dipengaruhi oleh budaya Jawa. 7+ Pakaian Adat Riau : Nama, Gambar dan Penjelasan
Kingbibinge dan king baba: 8 baju adat nusa tenggara timur ntt beserta gambar dan. Pakaian adat daerah bima nusa tenggara barat ayu pratiwi. Mengenal makna pakaian adat terbaik di upacara istana merdeka. Bali dan nt , pakaian adat. Ubi dan tuak lambang kemakmuran di ngada ntt wego indonesia. Baju adat nusa tenggara timur 3no7880p5yld.
Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat – Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yg terdiri dr beberapa suku di dalamnya, suku-suku tersebut diantaranya adalah suku Sasak, suku Bima & pula suku Sumbawa. Dimana masing-masing suku pula meninggalkan beragam kebudayaan yg berlawanan, salah satunya adalah busana budpekerti. Lalu apa saja peninggalan pakaian adat Nusa Tenggara Barat ini? Yuk simak ulasan di bawah ini! Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 1. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung 2. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon 3. Pakaian Adat Suku Bima 4. Pakaian Adat Suku Sumbawa Aksesoris Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Penutup Kepala Ikat Pinggang Kain Selempang Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yg mempunyai bermacam-macam kebudayaan salah satunya yaitu pakaian budbahasa. Pakaian budpekerti Nusa Tenggara Barat biasanya terdiri dr atasan & pula bawahan & dilengkapi dgn bermacam-macam aksesoris khas dr Nusa Tenggara Barat. Seperti yg telah diterangkan di atas, bahwa Nusa Tenggara Barat ini merupakan provinsi yg didalamnya terdapat aneka macam macam suku-suku dgn adab istiadat yg berlawanan. Sehingga rumah & pula busana akhlak mereka pastinya pula berbeda. Pakaian etika Nusa Tenggara Barat ini mencakup pakaian budbahasa yg dipakai oleh para perempuan & pula laki-laki dgn banyak sekali macam versi yg beragam, ada baju berlengan panjang & pula baju berlengan pendek. Tidak lupa pula dgn penambahan berbagai macam aksesoris pendukung sebagai pelengkap untuk berpakaian adab khas Nusa Tenggara Barat & menambah keindahannya. Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Pakaian adat Nusa Tenggara Barat pula mempunyai bermacam-macam jenisnya, hal tersebut dikarenakan adanya imbas budpekerti pada tiap suku yg bertempat provinsi ini. Lantas apa saja busana adat peninggalan dr suku-suku tersebut? Yuk, eksklusif saja simak penjelasannya di bawah ini! No Macam Macam Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 1 Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung 2 Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon 3 Pakaian Adat Suku Bima 4 Pakaian Adat Suku Sumbawa 1. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung Gambar Pakaian Adat Lambung Pakaian etika lambung merupakan pakaian adab Nusa Tenggara Barat yg berasal dr suku Sasak, dimana busana budbahasa ini khusus dipakai oleh kaum wanita. Pakaian budpekerti lambung ini berupa baju dgn warna hitam yg tak mempunyai lengan dgn kerah berbentuk V. Biasanya materi yg digunakan untuk menciptakan busana adat lambung yakni pelung, lalu bawahannya akan dipasangkan dgn menggunakan kain panjang selutut hingga mata kaki. Kain panjang tersebut akan dihiasi dgn bordiran pada belahan tepinya & pula bermotif segitiga atau kotak-kotak. Untuk menambah keindahan dr busana adab, maka akan disertakan beberapa aksesoris diantaranya ialah selendang dgn motif ragi genep yg menjadi kain songket khas dr Sasak, ikat pinggang yg dinamakan dgn sabuk anteng, gelang tangan, gelang kaki perak & juga menggunakan sowang atau anting-anting yg yang dibuat dr lontar. Sedangkan bagian rambut diikat dgn rapi & diberikan banyak sekali macam hiasan bunga cempaka & pula mawar. Tapi ada pula wanita yg akan menghias rambutnya dgn cara disanggul dgn memakai model punjung pliset. Pada mulanya, busana adab lambung ini akan digunakan tanpa menggunakan alas kaki & pula busana dalam, melainkan alasannya perkembangan zaman busana adat ini sudah dimodifikasi dgn memperbesar alas kaki & pula menggunakan baju dalam. Pakaian etika lambung biasanya akan dipakai oleh para wanita Sasak pada saat menyambut tamu atau dlm upacara mendakin atau nyongkol. 2. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon Gambar Pakaian Adat Pegon Pakaian budbahasa Pegon merupakan pakaian akhlak Nusa Tenggara Barat yg berasal dr suku Sasak, dimana busana ini khusus dipakai oleh kaum pria. Pegon merupakan baju budbahasa berupa jas dgn warna gelap, dimana busana akhlak ini pula masih dipengaruhi oleh budaya Jawa. Biasanya busana budbahasa ini akan dipasangkan dgn wiron atau cute pada belahan bawahnya. Wiron merupakan batik Jawa yg mempunyai motif tulang nangka, & biasanya dipakai dgn cara menjuntai hingga hingga mata kaki. Sedangkan pada kaum laki-laki potongan kepalanya akan memakai ikat kepala yg dinamakan dgn capuq atau sapuk dgn bentuknya ibarat dgn udeng yg berasal dr Bali. Capuq biasanya hanya dipakai dlm kegiatan sehari-hari, sedangkan pada dikala adanya upacara adat maka yg dipakai ialah ikat kepala perade yg terbuat dr materi songket emas. Sedangkan untuk ikat pinggang akan memakai lelang atau dodot dgn motif benang emas. Ikat pinggang tersebut akan dipakai pada dikala upacara akhlak, sedangkan untuk kesibukan sehari-hari akan menggunakan ikat pinggang berupa songket dgn motif ragi genep. Ikat pinggang ini biasanya pula digunakan sebagai tempat untuk meletakkan keris. Dimana keris tersebut mempunyai ukuran yg cukup besar & lalu akan disisipkan pada bagian belakang & pula bisa dgn menggunakan keris yg mempunyai ukuran kecil & diselipkan pada pecahan depan. Keris tersebut bisa digantikan dgn menggunakan aksesoris lainnya mirip memakai pemaja atau pisau raut. 3. Pakaian Adat Suku Bima Gambar Pakaian Adat Suku Bima Suku Bima merupakan suku yg mendiami kawasan kabupaten Bima & pula kabupaten Dompu. Pakaian etika Nusa Tenggara Barat dr suku Bima ini mempunyai nama lain, yakni dou mbojo, dimana baju tersebut mempunyai bentuk yg cukup unik & pula mempunyai julukan tersendiri. Nama busana budpekerti Nusa Tenggara Barat suku Bima yaitu busana adat rimpu. Dimana rimpu merupakan baju adab yg mempunyai bentuk seperti mukenah, hal tersebut dikarenakan adanya dampak dr agama Islam pada pakaian adab ini. Karena kemiripan tersebutlah, maka banyak pula yg menyampaikan bahwa rimpu merupakan baju muslimah tradisional. Rimpu ini pula mempunyai beragama motif yg khas, sebab memang rimpu dibuat dgn memakai sarung nggoli atau sarung khas dr daerah kabupaten Dompu. Rimpu ini terbagi menjadi dua jenis, yakni ada rimpu mpida atau cili & pula rimpu colo. Dimana kedua jenis tersebut pastinya pula mempunyai perbedaan pada para pemakainya. Rimpu mpida atau rimpu cili merupakan pakaian akhlak yg dipakai seperti sedang menggunakan cadar, & biasanya cuma digunakan bagi para gadis yg belum menikah. Biasanya dlm memakai pakaian ada ini terdapat beberapa cara yg diterapkan, yakni tak perlu memakai alat bantu seperti peniti. Sedangkan penggunaan dr rimpu colo ini mirip dgn menggunakan jilbab kebanyakan, dimana rimpu jenis ini cuma dipakai oleh perempuan yg telah menikah. Sedangkan untuk para kaum laki-laki biasanya akan menggunakan baju budbahasa yg terdiri dr beberapa komponen, seperti kemeja berlengan panjang yg dipakai selaku atasan, sarung songket atau tembe me’e yg dipakai sebagai bawahan & pula penambah aksesoris seperti ikat pinggang yg disebut dgn salepe & pula ikat kepala yg dinamai dgn sambolo. 4. Pakaian Adat Suku Sumbawa Gambar Pakaian Adat Suku Sumbawa Suku Sumbawa merupakan suku yg mendiami wilayah barat & pula tengah dr pulau Sumbawa. Dimana penduduk Sumbawa sering menyebut dirinya selaku Tau Samawa, suku ini pula mempunyai busana budpekerti yg dibedakan menjadi busana adat laki-laki & pula pakaian akhlak untuk perempuan. Pakaian akhlak Nusa Tenggara Barat suku Sumbawa yg dipakai oleh kaum wanita disebut dgn baju lamung. Dimana baju adab ini berupa baju yg mempunyai lengan pendek & terdapat banyak sekali dekorasi dgn sulaman dr benang emas berbentuk bunga. Sedangkan untuk bagian bawahnya, para kaum wanita suku Sumbawa ini biasanya akan menggunakan rok panjang atau yg disebut dgn tope belo dgn rok pendek yg disebut dgn tope bene. Dua jenis rok ini biasanya akan digunakan dengan-cara bertumpuk, dimana pada penggalan dalamnya akan memakai bentuk rok panjang, sedangkan pada potongan luar akan mengenakan rok pendek. Rok tersebut pula dihiasi dgn banyak sekali sulaman dgn bentuk bunga. Sehingga para perempuan yg memakainya akan terlihat sungguh feminim, tak lupa pula banyak sekali macam aksesoris yg digunakan selaku dekorasi tambahan mencakup gelang atau Ponto, kembang goyang yg dipakai selaku dekorasi kepala, sapi tangan atau kuda sanging, anting-anting & pula kalung. Sementara untuk busana adat pria biasanya akan menggunakan atasan yg disebut dgn gadu berbentuk baju berlengan panjang dgn warna hitam. Baju gadu tersebut biasanya akan diberikan banyak sekali dekorasi motif bunga sulaman dr benang emas. Sebagai penunjang tampilan maka diharapkan extra pula berupa kain simbangan yg akan diselempangkan dengan-cara menyilang, kain simbangan ini pula nantinya akan diberikan berbagai macam motif bunga & pada umumnya berwarna merah. Sedangkan pada pecahan bawahnya biasanya kaum laki-laki akan memakai celana panjang yg diberi dekorasi pada penggalan tepi celananya. Celana tersebut pula akan dilengkapi dgn pemakaian rok pendek yg dibuat dgn memakai kain bersulamkan emas. Sedangkan pada epilog kepala biasanya akan menggunakan pasigar. Aksesoris Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Tentunya busana budbahasa tak akan lengkap jika tak disertakan dgn banyak sekali macam aksesoris bukan? Dimana aksesoris tersebut mampu menambah keindahan & pula keanggunan serta kewibawaan dr para pemakainya. Hal tersebut pula berlaku pada busana budpekerti Nusa Tenggara Barat, lantas apa saja aksesoris yg dibutuhkan selaku pelengkap dr pakaian budpekerti ini? Yo simak penjelasan berikut ini! Penutup Kepala Penutup kepala merupakan aksesoris busana etika Nusa Tenggara Barat yg digunakan sebagai penutup kepala, yakni bernama capuq yg biasanya dipakai bersamaan dgn busana budbahasa Pegon. Sedangkan laki-laki yg berasal dr suku Bima, mereka akan menggunakan sambolo sebagai aksesoris ikat kepalanya. Ikat Pinggang Ikat pinggang merupakan aksesoris yg dipakai sebagai pelengkap dr busana adab Nusa Tenggara Barat, dimana biasanya ikat pinggang ini akan berlawanan-beda setiap sukunya. Misalnya adalah pada suku lambung yg akan menggunakan ikat pinggang dgn nama sabuk anteng. Kemudian pada pakaian etika Pentagon akan memakai ikat pinggang dr bahan songket & suku Bima yg akan memakai ikat pinggang dr selendang dgn nama salepe. Kain Selempang Kain selempang merupakan aksesoris extra yg dipakai pada busana etika Nusa Tenggara Barat. Seperti contohnya pada pakaian budbahasa lambung yg akan memakai selempang dgn motif garis-garis yg ditenun. Sedangkan pada suku Bima selempang cuma akan dipakai oleh kaum pria. Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Demikianlah klarifikasi mengenai pakaian budbahasa Nusa Tenggara Barat. Semoga postingan ini bisa memiliki kegunaan bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan. Berhubungan dgn pakaian adab dr provinsi Nusa Tenggara Barat, gampang-mudahan pula postingan ini mampu dimengerti dgn baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Nusa Tenggara Baratsumber tumpuan https//tambahpinter .com/busana-adab-nusa-tenggara-barat/Pakaian_Adat_Pegonhttps//sintesakonveksi .com/isu/pakaian-adab/nusa-tenggara/barat/
Rumahadat nusa tenggara barat dan penjelasannya menarik untuk di perhatikan provinsi ntb terdiri dari dua buah pulau besar. Rumah adat nusa tenggara barat nusa tenggara barat selain dikenal memiliki eksotisme alam yang luar biasa indah ternyata juga menyimpan berjuta keunikan dalam. Ibukotanya terletak di kupang timor barat. Ilustrasi pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib diketahui Sumber Selasar JAKARTA – Cara berpakaian dalam satu kelompok masyarakat menyimbolkan kearifan. Pasalnya, penyatuan helai-helai benang tidak serta merta disusun begitu Nusa Tenggara Barat, kawasan yang meliputi dua pulau yaitu Lombok dan Sumbawa dengan berbagai suku masyarakat, menyimpan filosofi dalam tata cara pakaian berdasarkan aturan adat. Pakaian adat dari berbagai suku di NTB, berikut ini yang wajib Anda Pakaian Adat RimpuRimpu merupakan pakaian adat suku Dompu. Pakaian ini khusus dikenakan oleh perempuan dan dibedakan fungsi serta statusnya dalam kehidupan sosial. Bagi perempuan yang telah menikah, ia mengenakan Rimpu Colo. Sedangkan yang belum menikah disebut Rimpu merupakan jilbab khas Dompu yang terdiri dari dua lembar kain sarung. Pakaian adat ini, secara filosofis dipahami sebagai kain untuk menjaga diri, dihormati orang lain, dan menutup aurat. Ilustrasi pakaian adat NTB, Rimpu Colo dan Rimpu Mbida Instagram/lasembo 2. Pakaian Adat Ketente TembePakaian adat yang dikenakan pria suku Dompu disebut dengan Ketente Tembe. Pakaian ini biasa dipakai untuk ke ladang. Bentuknya celana pendek terbuat dari kain. Selain Ketente Tembe, dalam keseharian pria suku Dompu memakai baju Pakaian Adat LambungKebaya yang terbuat dari tenun disebut dengan Lambung. Pakaian adat di NTB yang wajib diketahui ialah jenis kebaya sepanjang pinggang dengan lengan pendek longgar. Yang bikin pakaian ini khas, warna dasarnya hitam dengan kerah berpotongan V’.Untuk bawahan pakaian adat Lambung mengenakan sarung. Mayoritas motifnya bergambar flora. Sabuk Anteng dipakai untuk mengikat sarung. Nah, aksesoris berupa anting bentuknya bulat. Dibuat dari daun lontar dengan sepuhan perak. Pakaian adat Lambung dari suku Sasak lengkap dengan gelang tangan dan kaki. Ilustrasi pakaian adat Lambung, NTB Instagram/ 4. Pakaian Adat PegonPakaian adat Pegon dikenakan kaum pria suku Sasak. Secara potongan bagian atasan, pakaian ini mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan gaya busana Eropa. Bagian bawah, dililit kain songket atau dikenal dengan Leang atau Dodot lengkap diselipkan keris. Bagian bawahan juga ditutup dengan kain Wiron. Panjangnya sampai mata yang dililit memiliki motif campuran. Filosofi pakaian adat NTB dari suku Sasak ini, khususnya bagian Wiron menyimbolkan kerendah-hatian. Penutup kepala atau disebut Sapuq memaknai penghormatan kepada Tuhan Sang Pencipta dan menjaga kebersihan Pakaian Adat PoroPakaian adat selanjutnya warnanya cenderung gelap dan tak bermotif. Berwarna hitam, biru tua, cokelat tua, dan ungu yang dikenakan untuk para ibu. Nah, untuk warna-warna cerah, khususnya merah dipakai untuk para gadis. Sedangkan warna kuning dan hijau dikenakan oleh perempuan dari Poro, memakai sarung Palekat dengan motif garis atau kotan-kotak. Dipakai sepanjang mata kaki serta dilengkapi dengan aksesoris berupa gelang dan anting. Ilustrasi pakaian adat NTB, Poro Rate dan Pasangi Instagram/lasembo 6. Pakaian adat Poro Rate dan PasangiDi Bima, pengantin perempuan memakai pakaian adat disebut Poro Rante. Warnanya merah cerah dengan hiasan bentuk bunga bersepuh emas. Biasanya dipadukan dengan bawahan dari kain songket atau Tembe Songke dengan motif bunga kakando, samobo, atau satako. Mengutip Selasar, songket ini diikat dengan sabuk keemasan bernama Salepe. Nah, pengantin umumnya juga membawa pasapu atau sapu tangan berbahan sutra berhias sulaman benang perak. Ditambah lagi hiasan kepala yang disebut dengan kembang goyang atau Jungge ialah sebutan pakaian adat yang dikenakan pengantin pria suku Bima. Pakaian ini terdiri dari baju atasan lengan panjang warna merah, cokelat, atau hitam. Sementara bagi pengantin bangsawan, mengenakan warna hijau atau kuning. Pakaian ini terlihat elegan, sebab bersulam benang emas atau bawahan memakai celana panjang, Sorowa Dondo yang juga berhias sulaman benang emas atau perak. Kain songket dipakai untuk sarung dipakai sepanjang lutut. Biasanya dipakai bermotif pasangan dengan pengantin perempuan. Aksesoris yang dikenakan pengantin pria, antara lain ikat pinggang, sebilah keris, dan sapu tangan berwarna kuning atau disebut dengan Pasapu Monca. BACA JUGA 7. Pakaian Adat DonggoDonggo merupakan nama salah satu suku di Kabupaten Bima. Pakaian tradisional yang dikenakan masyarakat suku ini mayoritas berwarna hitam. Pakaian ini identik dikenakan saat upacara ritual kematian. Ikat pinggang Salongo dari tenun benang remaja laki-laki, benang kapas dipakai yang berwarna hitam dengan corak garis putih. Uniknya, model potongan leher busananya berbentuk bundar atau disebut baju Mbolo Wo’o. Salongo berwarna merah atau kuning untuk sabuk sekaligus menyematkan perempuan yang sudah dewasa mengenakan pakaian Kababu, berupa baju hitam berlengan pendek. Umumnya terbuat dari benang katun. Untuk bawahannya mengenakan celana sepanjang bawah lutut yang disebut dengan Deko. Para remaja mengenakan Kani Dou ketujuh pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib Anda ketahui. Mengingat Nusantara memiliki berbagai motif, corak, filosofi pakaian adat, hingga jenis tenun, maka mengenal setiap karakter dari satu kawasan penting. Tujuannya untuk melestarikan kekayaan dan mengenali potensi setiap kelompok budaya. PakaianAdat Nusa Tenggara Barat NTB Pakaian Adat Kalimantan Barat. Pakaian Adat Kalimantan Tengah. Pakaian Adat Kalimantan Timur Pakaian Adat Papua. Pakaian Adat Papua Barat. Gambar baju adat yang ada di Indonesia. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Diposting oleh Aneka Berita di Rabu, Oktober 16, 2013. Kirimkan Ini lewat Email BlogThisProvinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Selamat mengikuti. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya. Pakaian Adat Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian Adat Lambung Wanita NTB Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian adat Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Pakaian adat sasak lombok NTB Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pembahasan lengkap silahkan kunjungi Suku Sasak yang Kaya Budaya Pakaian Adat Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Selain pakaian adat, Provinsi NTB Nusa Tenggara Barat juga memiliki budaya adat lainnya, selengkapnya silahkan baca 4 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat Untuk melihat pakaian adat Nusantara silahkan kunjungi 34 Gambar Pakaian Adat Sedangkan letak wilayah provinsi NTB silahkan kunjungi Peta Nusa Tenggara Barat lengkap 8 Kabupaten 2 Kota Demikian pembahasan kami tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat. Cari informasi lebih banyak Pakaian Adat
SukuHelong adalah salah satu penduduk asli Pulau Timor Nusa Tenggara Barat. Suku ini juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Helong untuk pria adalah berupa kemeja atau baju bodo. Sedangkan sebagai bawahan berupa kain yang diikatkan ke pinggang berbentuk selimut. Untuk ikat kepala adalah berupa destar.rumahadat nusa tenggara. download ornament aceh v 6 acehdesain wordpress com. mengenal ornamen. sdn kebon kacang 01 nama nama rumah adat tradisional di. arsitektur betawi wikipedia bahasa indonesia. nama nama pakaian adat daerah lengkap dengan gambar dan. sejarah penyebaran batik jawa motif ornamen dan makna. menelusuri ciri khas ragam hias
Pakaianadat lambung untuk wanita Nusa Tenggara Barat (google img) Busana adat yang dikenakan wanita suku sasak memiliki ciri-ciri seperti: Model baju atasan berwarna hitam dengan kerah yang bentuknya menyerupai huruf V dan berlengan pendek. ammW.