Hutanmangrove mempunyai identitas raga yang unik di banding tumbuhan lain. Hutan mangrove memiliki tajuk yang rata serta rapat dan mempunyai tipe tumbuhan yang senantiasa berdaun. Kondisi area di mana hutan mangrove berkembang, memiliki faktor-faktor yang ekstrim semacam salinitas air tanah serta tanahnya tergenang air terus menerus.
Abstrak. Hutan mangrove mampu menyediakan banyak sekali manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Tidak hanya untuk memperindah pesisir, lebih dari itu keberadaannya juga dapat mempengaruhi ekosistem laut di sekitarnya. Oleh karena itu, keberadaannya wajib dijaga secara ekologis dan lingkungan. Pada kesempatan ini akan dijelaskan keterkaitan antara persebaran hutan mangrove terhadap kondisi ekosistem laut di Teluk Jakarta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder untuk menjelaskan keterkaitan persebaran hutan mangrove dan kondisi ekosistem laut di Teluk Jakarta. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KETERKAITAN PERSEBARAN HUTAN MANGROVE DAN KONDISI EKOSISTEM LAUT DI PESISIR TELUK JAKARTA Mahesa Iqbal - 1906348675 Email Abstrak. Hutan mangrove mampu menyediakan banyak sekali manfaat bagi lingkungan sekitarnya.Tidak hanya untuk memperindah pesisir, lebih dari itu keberadaannya juga dapat mempengaruhi ekosistem laut di sekitarnya. Oleh karena itu, keberadaannya wajib dijaga secara ekologis dan lingkungan. Pada kesempatan ini akan dijelaskan keterkaitan antara persebaran hutan mangrove terhadap kondisi ekosistem laut di Teluk Jakarta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder untuk menjelaskan keterkaitan persebaran hutan mangrove dan kondisi ekosistem laut di Teluk Jakarta. Keyword. Mangrove, Ekosistem laut, Teluk Jakarta, Bakau. 1. PENDAHULUAN Istilah mangrove’ tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Beberapa mengatakan bahwa istilah tersebut kemungkinan merupakan gabungan dari bahasa Portugis dan bahasa Inggris. Bangsa Portugis menyebut salah satu jenis pohon mangrove sebagai mangue’ dan istilah Inggris grove’, bila disatukan akan menjadi mangrove’ atau mangrave’. Dalam bahasa Indonesia mangrove disebut dengan bakau. Sedangkan ekosistem mangrove merupakan sumber daya alam pulih yang tumbuh di sepanjang pantai dan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah yang landai di daerah tropis serta sub tropis FAO, 2007. Persebaran hutan mangrove di daerah sekitar teluk Jakarta hanya berada di beberapa lokasi diantaranya di Muara Angke, Muara Gembong, dan Teluk Naga. Dikutip dari Tempo, pemerintah melalui Pemprov DKI tengah menggencarkan kegiatan penanaman mangrove di sepanjang teluk Jakarta, hal ini bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan di Ibu kota. Andono menjelaskan, penanaman pohon mangrove atau dikenal sebagai pohon bakau dapat membantu kota mendapatkan air dan udara yang bersih. "Hutan mangrove dapat menyerap logam berat berbahaya dan meningkatkan kualitas air menjadi lebih bersih..”. Semakin masifnya pemanfaatan mangrove sebagai solusi dari kerusakan lingkungan di Jakarta menyebabkan semakin banyak orang bertanya terkait fungsi hutan mangrove bagi ekosistem laut. Penilaian kondisi hutan mangrove juga sangat penting untuk perencanaan konservasi dan pengelolaan termasuk penelitian dan pengukuran ekonomi dan valuasi Schmitt & Duke, 2015. Dukungan data dan informasi spasial dengan penginderaan jauh dapat membantu memberikan gambaran wilayah Damayanti, et al., 2017 dan kondisi ekosistem mangrove. Pembahasan secara ekologis, lingkungan, dan keruangan dinilai menjadi jawaban yang tepat untuk menjelaskan pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis asosiasi keruangan dari fenomena persebaran hutan mangrove dan kondisi ekosistem laut di teluk Jakarta. 2. LANDASAN TEORI Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar Ana, 2015. Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/litoral, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem ini memang banyak jenisnya yang dapat dilihat dari letak dan jumlah cahaya matahari yang diterima. Jenis-jenis ekosistem air laut diantaranya ekosistem estuari, ekosistem laut dalam, ekosistem pantai batu, ekosistem pantai pasir, dan ekosistem terumbu karang. Spatial association analysisatau analisis asosiasi keruangan adalah sebuah metodologi dari analisis yang bertujuan untuk mengungkapkan terjadinya asosiasi keruangan antara berbagai kenampakan pada suatu ruang, apakah ada fungsional atas sebaran keruangan atau gejala dengan sebaran keruangan gejala yang lain. 3. PEMBAHASAN Hutan mangrove merupakan eksosistem utama yang menjadi pendukung kehidupan masyarakat pesisir. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia makanan bagi biota laut, penahan abrasi pantai, penahan gelombang pasang dan tsunami, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, hutan mangrove juga bisa berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pangan penduduk di sekitarnya. Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas pneumatofor. Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Mangrove tersebar di seluruh lautan tropik dan subtropik, tumbuh hanya pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang; bila keadaan pantai sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh dengan sempurna dan menancapkan akarnya. Salah satu tempat tinggal komunitas hewan dan tanaman adalah daerah pantai sebagai habitat mangrove. Di habitat ini bermukim pula hewan dan tanaman lain. Tidak semua habitat sama kondisinya, tergantung pada keanekaragaman species dan daya dukung lingkungan hidupnya. Telah banyak diketahui bahwa pulau, sebagai salah satu habitat komunitas mangrove, bersifat dinamis, artinya dapat berkembang meluas ataupun berubah mengecil bersamaan dengan berjalannya waktu. Bentuk dan luas pulau dapat berubah karena aktivitas proses vulkanik atau karena pergeseran lapisan dasar laut. Kondisi Hutan Mangrove di sekitar Teluk Jakarta dan Pengaruhnya terhadap Ekosistem Laut di Pesisir Teluk Jakarta Perairan Teluk Jakarta merupakan sebuah ekosistem pesisir yang kompleks dimana didalamnya terdapat ekositem hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun serta estuaria. Kawasan pesisir utara Jakarta merupakan salah satu ekosistem di Teluk Jakarta yang mengalami tekanan lingkungan. Tekanan tersebut salah satunya diakibatkan terdapatnya penumpukan konsentrasi penduduk sebagai dampak dari perkembangan kawasan yang mengalami pertumbuhan berbagai sektor seperti pusat perdagangan, permukiman, pusat pemerintahan, rekreasi, pendidikan, dan lain-lain Agus et al., 2014. Ekosistem Mangrove Angke Kapuk MAK sebagai salah satu ekosistem di pesisir utara Jakarta yang masih tersisa dan memiliki sejumlah jasa ekosistem, saat ini menghadapi potensi ancaman degradasi sehingga sangat penting untuk mengetahui kondisinya. Provinsi DKI Jakarta masih memiliki hutan mangrove meski relatif kecil dibandingkan total luasan wilayahnya. Hutan dan hutan kota Provinsi DKI Jakarta diketahui persentase luasannya hanya sekitar % dibanding jumlah luasan provinsinya Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta 2016. Lebih jelas, luasan mangrove di Ibu Kota hanya berkisar 326 hektare dengan lebar maksimal 300 meter dihitung dari garis pantai ke darat. Jumlahnya perlahan mulai berkurang dari tahun ke tahun, penyebabnya adalah perubahan fungsi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak ataupun permukiman. Apabila konversi hutan mangrove tidak dihentikan dan tidak diimbangi dengan kegiatan rehabilitasi, maka dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir bahkan kepunahan biota laut yang akan merugikan lingkungan serta masyarakat pesisir Teluk Jakarta. Kondisi ekosistem mangrove penting untuk diketahui karena terkait dengan keberlangsungan dan ketersediaan jasa ekosistem. Jasa ekosistem sangat terkait dengan ekosistem dalam memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Elliff & Kikuchi, 2015. Menurut Undang-Undang UU Nomor 27 tahun 2007, dikatakan bahawa wilayah pesisir merupakan daerah peralihan atau pertemuan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat maupun laut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekosistem pesisir merupakan pertemuan antara dua ekosistem yakni darat dan laut dimana ekosistem ini memiliki keanekaragaaman tersendiri dan kekayaan biota-biota di dalamnya. 4. KESIMPULAN Persebaran hutan mangrove di pesisir teluk Jakarta sangat memiliki pengaruh terhadap kondisi ekosistem laut di teluk jakarta. Salah satu pengaruhnya adalah mangrove memiliki fungsi sebagai penyedia makanan bagi biota-biota laut. Apabila terdapat jumlah hutan mangrove yang cukup, maka ekosistem laut dan kehidupan biota-biota laut di tempat tersebut akan baik. Dalam kasus di Teluk Jakarta, beberapa tahun terakhir terdapat penurunan jumlah hutan di pesisir Teluk Jakarta berimplikasi terhadap kualitas ekosistem laut dan kehidupan biota-biota laut di Teluk Jakarta. 5. DAFTAR PUSTAKA [1][BPLHD DKI Jakarta] Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta. 2015. Status lingkungan hidup daerah provinsi daerah khusus ibukota Jakarta tahun 2015. [2]Damayanti, I. R., Wijaya, N. I., & Patwati, E. 2017. Perubahan luas dan kerapatan ekosistem mangrove di pantai Surabaya. Seminar Nasional Kelautan XII “Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir” Fakutaltas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017 pp. 102–108. [3] [4] [5]Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Sumber Daya Udang Studi kasus Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu Osmaleli,Tridoyo Kusumastanto,Meti Ekayani [6] [7] [8] EVALUASI KONDISI EKOSISTEM MANGROVE ANGKE KAPUK TELUK JAKARTA DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP JASA EKOSISTEM Achmad Sofian, Cecep Kusmana, Akhmad Fauzi, Omo Rusdian diakses via ResearchGate has not been able to resolve any citations for this luas dan kerapatan ekosistem mangrove di pantai Surabaya. Seminar Nasional Kelautan XII "Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir" Fakutaltas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang TuahI R DamayantiN I WijayaE PatwatiDamayanti, I. R., Wijaya, N. I., & Patwati, E. 2017. Perubahan luas dan kerapatan ekosistem mangrove di pantai Surabaya. Seminar Nasional Kelautan XII "Inovasi Hasil Riset dan Teknologi dalam Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir" Fakutaltas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 20 Juli 2017 pp. 102-108.
Carilahinformasi tentang persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia. 4. Jelaskan alasan mengapa hutan mangrove hanya terdapat di wilayah tersebut saja. 5. Jelaskan fungsi hutan mangrove dan terumbu karang, sehingga wajib dijaga kelestariannya.
hutanmangrove, berada di pantai barat Sumatera dan utara Jawa, pesisir kalimantan, sulawesi, dan papua. dengan jumlah hutan mencapai 3,7 juta hektar terumbu karang, berada diwilayah perairan Indonesia, luas terumbu karang mencapai 284,3 ribu km2 atau 18% luas terumbu karang didunia.
Persebaranhutan mangrove banyak terdapat di Pulau Sumatera. Sebagai pulau yang besar, keberadaan hutan mangrove di Sumatera tidak full yakni hanya di pesisir pantai bagian barat dan timur. Luas dari hutan mangrove yang ada di Pulau Sumatera sendiri mencapai 417.000 hektare. Beberapa titik di Pulau Jawa
Jakarta- . Indonesia memiliki berbagai macam formasi hutan yang terdiri dari, hutan rawa, hutan pantai, hutan hujan tropika, hutan kerangas, dan hutan mangrove.. Hutan mangrove sering disebut juga sebagai hutan bakau. Ekosistem dari hutan mangrove berada di daerah tropis, yang tumbuh di sepanjang garis pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Berikutadalah beberapa ciri hutan mangrove atau hutan bakau : Mayoritas ditumbuhi tanaman bakau atau mangrove dengan ciri akar yang mencuat ke permukaan. Ekosistemnya berada di perairan payau (percampuran air tawar dan asin) dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Berada pada kawasan tanah berlumpur dengan adanya bahan organik yang terakumulasi. Ekosistem Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau hutan bakau adalah salah satu sumber daya yang dimiliki oleh laut. Nah, hutan mangrove dikenal masyarakat sebagai hutan bakau. Hutan bakau merupakan tipe hutan yang terletak di daerah pasang surutnya air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai, muara, dan laguna yang terlindung.
Luaspenyebaran mangrove terus mengalami penurunan dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar 3,24 juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993. Kecenderungan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan mangrove yang cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar/tahun.
CngWVeo. rioaus00x3.pages.dev/913rioaus00x3.pages.dev/581rioaus00x3.pages.dev/233rioaus00x3.pages.dev/822rioaus00x3.pages.dev/647rioaus00x3.pages.dev/623rioaus00x3.pages.dev/773rioaus00x3.pages.dev/813
carilah informasi tentang persebaran hutan mangrove