Jadifungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan ) 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
K3 dalam kelistrikan by Narendra Firmansyah Apa itu K3 ? K3 merupakan singkatan dari Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan dari K3 Kelistrikan Adapun tujuan dari K3 Kelistrikan adalah sebagai berikut 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya 2. Mencegah timbulnya akibat listrik Bahaya sentuhan langsung Bahaya sentuhan tidak langsung Bahaya kebakaran Apakah tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelistrikan ? Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan. Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik. Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Latar belakang keselamatan kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan, sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yang banyak kaitannya dengan keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikan dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat yang masih terbatas pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan. Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL merupakan rambu-rambu utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan dan penggunaan daya listrik DASAR-DASAR KESELAMATAN LISTRIK Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Permen Tenaga Kerja 04/MEN?1988. Prinsip- prinsip keselamatan pemasangan listrik Antara lain Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan Mengundahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan PUIL Harus menggunakan tenaga terlatih Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya Orang yang diserahi tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instalasi yang berwenang. ketentuan lain mengenai persyaratan Keselamatan Kerja Bidang Ketenagalistrikan instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang dapat mengakibatkan gangguan dan dapat menimbulkan kecelakaan seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya harus terpelihara dengan baik jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera lakukan penggantian. Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan cara penyaringan Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh sebab itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnya Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau dilepas, harus dipasang kembali pada posisi awalnya Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat membahayakan instalasi listrik Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik. PERSYARATAN INSTALASI LISTRIK Maksud dan tujuan persyaratan umum instalasi listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanaan instalasi listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt. BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA Penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut Jaringan dengan hantaran telanjang Peralatan listrik yang rusak Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kotak tusuk lebih satu bertumpuk. Jaringan listrik Jaringan konduktor jaringan penghantar Jaringan Konduktor merupakan jaringan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Kelompok bahan yang dapat menghantarkan arus listrik merupakan media yang sangat tepat untuk mengalirkan listrik, contohnya Tembaga, Platina, wolfram dan masih banyak lagi, umumnya bahan logam dapat di aliri arus yang bermuatan listrik. Jaringan Isolator jaringan penyekat Jaringan isolator atau penyekat merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan untuk menyakat atau menghambat aliran listrik. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghambat atau mencegah aliran listrik pada bagian yang tidak diinginkan, contohnya kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet dan lainnya. Terjadinya Kejut Listrik dan Akibatnya “Bagaimana listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia ?” Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase L dan Netral N. apabila orang berdiri diatas tanah, menyentuh fase, maka arus listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah menuju potensial rendah. 1. Perbedaan Tingkat Kejut Listrik Hal- hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut Antara lain Besar arus arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir kedalam tubuh manusia adalah 30 mA PUIL. Jalur masuknya arus kedalam tubuh contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti 2. Lamanya sengatan listrik semakin lama kejut listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuh Besar tegangan tegangan diatas 50 V AC atau 120 V DC PUIL merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia. Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan Listrik Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya lemas karena arus listrik mengalir pada bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan korban. Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut 1. Cepat matikan tegangan suplai dengan menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya. = Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan menendang dengan sepatu kulit 2. Jauhkan korban dari area tersebut = Perhatikan kondisi korban, apakah masih bernafas atau sudah tidak. Lakukan PERNAFASAN BUATAN bila korban tidak bernafas lagi. Buatlah kondisi korban senyaman mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu. 3. Tingkat Bahaya Akibat Arus Listrik Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhatikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada table berikut BESAR ARUSKONDISI KORBAN0,5 mATidak terasa3 mAMulai kejang15 mASulit melepaskan kontak40 mAOtot kejangDiatas 80 mATidak sadarkan diri sampai meninggal atau bahkan hangus 4. Pernafasan Buatan = Penyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan. Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah a. Cegah orang tersebut untuk berlari-lari; b. Lemparkan ke tanah; c. Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah; d. Bekas pakaian yang menempel pada kulit jangan dilepas dahulu; e. Kulit yang melepuh jangan dipecahkan; f. Balut luka dengan pembalut khusus konsteril dengan longgar hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas; g. Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar h. Baringkan korban dengan kepala lebih rendah, dan; larikan kerumah sakit terdekat. KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi – lokasi kerja tertentu terbuka dan atau tinggi. Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain sepatu bot dari bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang. Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik. Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik yang mengandung risiko atau bahaya voltage tinggi. Memastikan system pentanahan grounding untuk panel atau instalasi listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik. Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa keadaan panel tersebut dan segera mengunci. Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan isolator. Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik. Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik. Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau switch on / off “Aliran listrik Jangan Dihidupkan” untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja. Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus sudah dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.
teganganrendah (JDTR), merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyalur energi listrik dari gardu pembagi (gardu distribusi) ke pusat beban (konsumen tenaga listrik). Besarnya standar tegangan untuk jaringan distribusi sekunder ini adalah 127/220 V pada sistem lama, dan 220/380 V pada sistem baru untuk
K3 Listrik adalah mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan. Untuk lebih mengenal lebih mendalam tentang K3 Listrik, berikut ini telah kami sediakan materinya untuk kamu. Materi ini kami buat menjadi 6 buah pokok pembahasan, yaitu Tujuan Implementasinya,Ruang Lingkupnya,Standar Kelayakan Implementasi,Undang Undang Standar Kelayakan Listrik,Ahli K3 kelistrikan,Poster K3 Listrik. Tujuan Implementasi K3 Listrik Terdapat 4 Tujaun Pengimplementasian K3 kelistrikan di lingkungan kerja yaitu Memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada dalam lingkungan tempat kerja terkait serta menghindarkan potensi bahaya listrik yang timbul di lingkungan instalasi listrik yang handal, aman dan memberikan keselamatan bangunan beserta lingkungan kerja yang kondusif tanpa bahaya kelistrikan yang mengintai setiap orang yang berada di lingkungan kerja tersebutMenciptakan tempat kerja yang selamat, sehat guna mendorong produktivitas tenaga kerja Ruang Lingkup K3 Listrik Dalam pelaksanaan K3 kelistrikan, ruang lingkup didalamnya meliputi metode perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan listrik. Pelaksanaan kegiatan K3 kelistrikan juga termasuk pengecekan pada transmisi listrik, pembangkit listrik, distribusi listrik dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 volt arus bolak balik atau mencapai 120 volt arus searah. Di lingkungan kerja khususnya pabrik, beberapa peralatan listrik dan mesin memiliki potensi yang sangat besar untuk menyebabkan potensi kebakaran dan beresiko terhadap pekerja yang tersengat arus listrik di tempat kerja. Oleh sebab itu komponen listrik harus dicek secara berkala dan dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi kegagalan teknis dan konsleting peralatan listrik. Standar Kelayakan Implementasi K3 Listrik Setiap perusahaan atau pabrik harus memiliki standar kelayakan kelistrikan. Standar tersebut menjadi patokan kelayakan listrik bagi suatu perusahaan atau pabrik tempat bekerja. Pengimplementasiannya sendiri tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan, melainkan perlu melibatkan pihak lain. Pihak – pihak lain yang harus terlibat dalam pengimplementasian standar kelayakan listrik diantaranya Pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 listrikPJK3 atau perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat K3 sesuai peraturan perundang – undangan Berbagai macam kegiatan seperti pemasangan, perencanaan, perubahan dan pemeliharaan dapat dilakukan oleh ahli K3listrik dan PJK3 sesuai tugas yang harus dikerjakan. Sementara kegiatan yang berkaitan dengan pemasangan, instalasi dan pemeliharaan listrik yang meliputi kegiatan transmisi, distribusi serta pemanfaatan listik perlu dilakukan oleh teknisi K3 listrik pada perusahaan atau teknisi K3 terkait. Undang Undang Standar Kelayakan Listrik Standar kelayakan listrik di lingkungan kerja juga diatur dalam peraturan perundang – undangan. Sesuai dengan Permenaker Nomor 33 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015, disebutkan bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 kelistrikan. Pemeriksaan serta pengujian kelistrikan dilakukan sebelum penyerahan alat listrik dan instalasi listrik diberikan kepada perusahaan yang dipasangi komponen listrik untuk mendorong kinerja perusahaan tersebut. Pemeriksaan listrik juga harus dilakukan secara berkala utamanya setelah ada perubahan atau perbaikan kelistrikan. Ahli K3 Listrik Pemeriksaan seluruh komponen kelistrikan yang dilakukan secara berkala paling sedikit dilakukan selama kurun waktu 1 tahun sekali. Sementara pengujian kelistrikannya paling sedikit dilakukan selama kurang lebih 5 tahun sekali. Hasil dari pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan, AK3 listrik perusahaan dan AK3 listrik PJK3 nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan untuk pertimbangan penerbitan pengesahan atau pembinaan terhadap berbagai tindakan hukum. Perusahaan yang menggunakan perlengkapan dan peralatan listrik wajib hukumnya menggunakan berbagai macam perlengkapan dan peralatan listrik yang sudah memiliki standar dan sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga atau instansi yang memiliki wewenang di bidang kelistrikan. Poster K3 Listrik Berikut ini beberapa poster yang dapat anda download secara gratis Awas tegangan tinggi Patuhi rambu keselamatan yang ada di area kerja anda Sumber Awas kabel Putus Jangan kelebihan beban Rapikan aki demi keselamatan Awas sikring listrik terbuka Kenakan Sarung Pengaman Awas kabel rusak Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn. Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya. BerdasarkanUndang-Undang nomor 30 tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan, pasal 44 ayat 4 dijelaskan bahwa “Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)”. Bahkan didalam Undang-Undang Ketenagalistrikan terserbut dijelaskan juga ketentuan sanksi bagi pengoperasian instalasi tenaga listrik yang Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Bebrapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akanmenimbulkan bahaya kejut. Jaringan dengan hantaran telanjang Peralatan listrik yang rusak Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kontak tusuk lebih dari satu bertumpuk. Contoh langkah – langkah keselamatan kerja berhubungan dengan peralatan listrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi lisrik dapat diikuti pentunjuk berikut 1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya a Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik. b Tidak diperbolehkan Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya c Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sambungan kabel, dan lain -lain. d Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja, diantaranya a Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “ AWAS BERBAHAYA” b Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik c Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja, antara lain Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan olehPLN AKLI Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti Baju pengaman lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan, Sepatu, Helm, Sarung tangan. Peralatan komponen listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL. Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengancara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut. Author Gindra Winaldi

aliranlistrik dan mengetahui kinerja kWh jual/salur yang dilaksanakan dengan pemeliharaan jaringan oleh Tim PDKB di PT. PLN (Persero) Area Lahat periode tahun 2012-2014 TINJAUAN PUSTAKA Gangguan Distribusi Tenaga Listrik Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan.

Bahaya listrik ada di hampir semua tempat kerja karena hampir semua kerja menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Dari mulai pekerjaan sederhana seperti mengebor hingga pekerjaan rumit seperti operasional tangki proses, semuanya menggunakan listrik. Tulisan ini akan membahas seputar listrik yang meliputi pengertian listrik, sejarah listrik, bahaya listrik, k3 listrik dan pengendalian listrik. Mari safetyzen kita pahami hal itu dalam tulisan ini! Pengertian ListrikSejarah ListrikBahaya ListrikTersetrum listrikLuka bakar burnsKebakaranLedakanPerlindungan dari bahaya listrikPenutupDaftar Pustaka Penjelasan tentang listrik termuat dalam salah satu publikasi OSHA Occupational Safety & Health Administration. OSHA memulai penjelasan listrik tentang bagaimana listrik bisa terbentuk , bagaimana cara kerjanya dan apa itu listrik? Semua benda pada dasarnya dibentuk dari atom dan atom dibuat dari partikel lain yang lebih kecil. Ada 3 partikel utama yang menyusun atom yaitu proton, neutron dan elektron. Elektron berputar dengan berpusat pada intinya atau kita sebut dengan nukleus yang tersusun dari neutron dan proton. Elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif sedangkan neutron bermuatan netral. Setiap atom memiliki jumlah spesifik dari elektron, proton dan neutron tetapi tidak peduli seberapa banyak partikel yang dimiliki oleh atom, jumlah elektron biasanya sama seperti jumlah proton. Jika jumlahnya sama, keseimbangan akan terjadi pada atom sehingga sangat stabil. Jika atom memiliki 6 proton maka dia juga memiliki 6 elektron. Elemen yang memiliki 6 proton dan 6 elektron disebut karbon. Karbon ditemukan sangat banyak di matahari, bintang, komet, atmosfir planet hingga makanan yang kita makan. Batu bara dibuat oleh karbon begitu juga dengan permata. Beberapa jenis atom kehilangan elektronnya. Atom yang kehilangan elektronnya dan lebih banyak memiliki proton maka disebut bermuatan positif. Sebuah atom yang menerima elektron akan memiliki lebih banyak partikel negatif sehingga bermuatan negatif. Atom yang menerima muatan atom lain disebut “ion”. Elektron dapat dibuat untuk bergerak dari sebuah atom ke atom yang lain. Ketika elektron ini bergerak, arus listrik akan terjadi. Elektron bergerak dari suatu atom ke atom yang lain dalam sebuah arus. 1 elektron diterima sehingga elektron yang lain hilang agar seimbang. Karena semua atom ingin keseimbangan, atom yang tidak seimbang akan mencari elektron bebas untuk mengisi tempat dari atom yang kehilangan elektron sebelumnya. Atom yang sudah kehilangan elektron-nya dan memiliki lebih banyak proton maka disebut arus positif positive charge. Elektron yang lepas kemudian mencari “rumah baru”. Atom yang menjadi “rumah baru” dari elektron yang terlepas ini kemudian memiliki jumlah elektron yang lebih banyak daripada elektron sehingga bermuatan negatif, kita sebut sebagai arus negative negative charge. Jadi bagaimana hubungannya antara arus positif dan negatif dengan listrik? Jika kita memiliki atom positif atau elektron negatif yang banyak, maka semakin kuat tarikan satu sama lain. Karena kita memiliki atom yang positif dan negatif dalam sebuah kelompok yang saling tarik menarik, kita menyebut total tarik menarik tersebut sebagai “arus/ charge”. Ketika elektron bergerak antar atom dalam sebuah benda, arus listrik akan muncul. Inilah yang terjadi dalam sebuah kawat listrik. Elektron dipindahkan dari atom ke atom sehingga menghasilkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Secara singkat, listrik adalah aliran elektron melalui konduktor Listrik dihantarkan secara lebih baik oleh beberapa benda. Penghantar listrik yang baik artinya aliran dari elektron sangat mudah, benda-benda ini disebut konduktor. Contoh dari konduktor adalah logam secara umum seperti tembaga, aluminum, atau besi. ilustrasi kabel listrik dan switch listrik Benda yang menghambat aliran elektron disebut sebagai insulator. Contohnya adalah karet, plastic, baju, kaca dan udara kering. Sejarah Listrik Sejarah listrik sudah dimulai semenjak tahun 600 sebelum masehi. Thales, seorang penduduk Yunani, menembukan bahwa ketika batu ambar digosok dengan sutra, maka batu itu mampu menarik bulu dan benda-benda ringan yang lain. Pada saat itu, dia telah menemukan listrik. Kata Yunani untuk batu ambar adalah “elektron”, dari situlah kita mendapatkan turunan kata “electricity” dan “electronic”. Pada tahun 1600, saintis dan ahli fisika dari Ratu Elizabet 1, menyusun istilah “electricity”. Dia merupakan orang pertama yang menjelaskan medan magnet bumi dan menyadari bahwa ada hubungan antara medan magnet dan listrik. Benjamin Franklin, seorang politisi Amerika Serikat yang terkenal, menerbangkan layangan dengan ujung besi kepada badai halilintar untuk membuktikan bahwa kilat merupakan salah satu bentuk dari listrik pada tahun 1752. Hans Christian Oersted dari Denmark menemukan bahwa ketika listrik mengalir melalui kawat, dia memproduksi medan magnet yang mempengaruhi jarum dari kompas yang terdekat pada tahun 1820. 1 tahun kemudian, Michael Faraday menemukan magnet yang bergerak di dalam kumparan tembaga menimbulkan aliran listrik kecil melalui kawat. Ini menjadi awal dari perkembangan motor listrik. Pada tahun 1826, Andre Ampere menjelaskan tentang teori elektro dinamis. Oleh karena jasanya, unit arus listrik menggunakan namanya yaitu “ampere”. Tahun 1827, Georg Ohm menghasilkan penelitiannya tentang listrik. Unit hambatan listrik inilah yang mengambil namanya yaitu “Ohm”. Charles Whatstone dan William Forthegill Cooke membuat mesin telegraf pertama yang pastinya menggunakan listrik pada tahun 1831. Pada tahun 1838, Samuel Morse memamerkan penemuannya tentang pengiriman 10 kata dalam 1 menit dengan mesin telegraf baru di New York. Inilah yang akan menjadi kode morse. Thomas Edison, pada tahun 1870, membangun DC direct current/ arus langsung generator listrik di Amerika. Dia kemudian menyedikan listrik untuk semua New York. Pada tahun 1878, Joseph Swan menunjukkan lampu listrik yang pertama dan pada tahun yang sama Thomas Edison mendemonstrasikan lampu pertama yang berbahan filamen karbon. Tahun 1879 menjadi tahun pertama terjadinya kecelakaan tersengat listrik yang memicu kematian. Ini merupakan catatan resmi yang direkam oleh Occupational Safety and Health Administration OSHA. Pada tahun 1800-an, Nicola Tesla mengajukan konsep AC alternating current untuk transmisi listrik yang digunakan di rumah, bisnis, dan industri hari ini. Dia juga menemukan motor yang beroperasi berdasarkan konsep AC dan mendesain pembangkit hidroelektrik yang pertama di dunia pada Air Terjun Niagara. Wilherm Feim pada tahun 1895 menemukan bor tangan pertama. Tahun 1918-19 menemukan mesin kulkas dan mesin cuci listrik pertama. Tahun 1926, Undang-undang Penyedian Listrik di Amerika Serikat dan Grid Nasional Amerika pertama telah diresmikan. Tahun 1930-1940 alat-alat elektronik mulai bermunculan dengan adanya radio, vacuum cleaner, sertika, dan mesin cuci di rumah tangga. John Logie Baird telah menemukan adanya televisi. Bahaya Listrik Kecelakaan terkait dengan listrik pastinya dapat terjadi di tempat kerja. Data dari Biro Statistik Keburuhan Amerika Serikat menyebutkan bahwa dari tahun 1992-2007 terjadi kecelakaan fatal yang mengakibatkan kematian karena kontak dengan arus listrik sejumlah total 4455 kasus kematian dengan rata-rata 278 kasus kematian terjadi setiap tahunnya. Di Indonesia, penulis sayangnya belum menemukan data pasti kejadian kasus kecelakaan karena kontak dengan listrik di tempat kerja. Namun, beberapa kasus terkait kecelakaan listrik telah dirangkum pada sebuah tulisan dari Tirto. Kasus tersebut mencakup seorang teknisi kabel optic yang menyentuh kabel listrik kemudian meninggal. ilustrasi pekerjaan listrik di ketinggian Bahaya listrik merupakan bahaya yang sangat serius. Bahaya listrik atau risiko listrik yang ada meliputi 4 hal yaitu Tersetrum listrikLuka bakarKebakaranLedakan Tersetrum listrik Kita mengetahui bahwa tubuh kita menghantarkan listrik. Pada saat tubuh melakukan kontak langsung kepada sumber listrik tanpa perlindungan dan anggota tubuh yang lain melakukan kontak terhadap permukaan yang memiliki beda potensial, arus listrik akan mengalir, masuk ke dalam tubuh, menjalar di sepanjang tubuh dan keluar di anggota tubuh yang lain biasanya ke tanah. Hal ini bisa membuat pekerja menderita sakit, luka dan kematian dari kejut listrik seperti itu. Arus listrik dapat masuk ke dalam tubuh bahkan dalam kondisi arus listrik sekecil 3 mili ampere. Arus 3 mili ampere ini dapat membuat reaksi otot spontan, patah tulang hingga kematian yang dapat timbul dari tabrakan dan jatuh. Besaran arus dan reaksi tubuh yang muncul dalam kejutan listrik adalah – 3 mA Sensasi kesemutan3 – 10 mA Kontraksi otot dan sakit10 – 40 mA “let go threshold” batas di mana korban tidak bisa mengendalikan ototnya dan tidak bisa melepaskan dirinya dari kontak listrik30 – 75 mA henti napas100 – 200 mA ventricular fibrillation gangguan ritme jantung200 – 500 mA jantung berdetak dengan kencang1500 mA jaringan dan organ mulai untuk terbakar Luka bakar burns Luka bakar burns dalam kecelakaan karena listrik dapat menjadi sanat serius. Luka bakar karena listrik dibagi menjadi 3 jenis yaitu Electrical burnsArc burnsThermal contact burns Electrical burns adalah hasil dari arus listrik yang masuk pada jaringan baik hanya sampai kulit atau bahkan hingga jaringan lebih dalam lagi seperti otot dan tulang. Kerusakan jaringan disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari aliran arus, jika panas yang dikirim oleh listrik itu tinggi, maka tubuh tidak dapat mengeluarkan panas sehingga akan membakar jaringan tubuh. Luka bakar jenis ini sulit untuk pulih. ilustrasi intervensi listrik Arc burns merupakan luka bakar yang timbul karena suhu tinggi yang diproduksi oleh busur listrik electrical arcs atau oleh ledakan yang dekat dari tubuh. Thermal contact burns merupakan luka bakar yang dihasilkan dari kulit yang kontak dengan permukaan panas dari konduktor, conduit, atau alat listrik yang lain. Pada beberapa kasus, luka bakar tidak hanya berasal dari 1 jenis luka melainkan beberapa luka yang terjadi secara simultan. Kebakaran Jika arus yang terlibat cukup besar, sebuah busur listrik dapat menghasilkan kebakaran. Kasus kebakaran karena listrik juga bisa muncul dari peralatan yang mengalami suhu berlebih overheat atau konduktor yang membawa terlalu banyak arus. Ledakan Busur listrik yang membawa energi sangat tinggi dapat merusak peralatan, membuat pecahan metal terbang ke segala arah. Pada kasus atmosfir yang mengandung gas mudah meledak atau uap atau debu mudah meledak combustible dust, sebuah busur energi yang kecil dapat membuat ledak sangat keras. Perlindungan dari bahaya listrik Kecelakaan karena listrik diakibatkan oleh berbagai faktor. Setidaknya ada 3 faktor utama penyebab kecelakaan karena listrik, yaitu Penggunaan peralatan dan instalasi yang tidak amanLingkungan tempat kerja yang tidak amanTindakan tidak aman dalam pekerjaan 2 faktor yang pertama bisa dikelompokkan menjadi kategori “unsafe conditions” kondisi tidak aman. Jadi, kecelakaan listrik diakibatkan oleh kondisi tidak aman, perilaku tidak aman atau kombinasi dari keduanya. Contoh penggunaan peralatan dan instalasi yang tidak aman adalah seperti penggunaan insulator yang gagal, pembumian yang tidak tepat, koneksi yang longgar, bagian yang rusak, bagian dengan listrik yang tidak terlindungi, dan peralatan yang berkualitas rendah. Lingkungan kerja yang tidak aman contohnya seperti hadirnya uap, cairan dan gas yang mudah terbakar. Area yang mengandung atmosfir korosif dan basah dapat mempengaruhi kualitas dari instalasi listrik yang ada dan juga memperburuk kondisi tidak aman. Sedangkan, perilaku tidak aman meliputi kegagalan untuk melakukan prinsip LOTO sebelum melakukan intervensi listrik. Perilaku tidak aman juga bisa meliputi penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat dalam melakukan pekerjaan listrik. Ilustrasi pekerja sedang memasang stop kontak. Pastikan Anda telah mematikan arus listrik dan memasang LOTO ketika melakukan kegiatan ini Pengendalian bahaya listrik dapat dirangkum dalam hierarki pengendalian bahaya yang meliputi Eliminasi atau substitusi. Langkah ini merupakan Langkah yang paling efektif dibandingkan semua pengendalian yang lain. Langkah ini meliputi penghilangan secara penuh bahaya listrik atau penggantian dengan aspek yang lebih rendah risikonya. Contoh Tindakan eliminasi dan substitusi seperti penggantian material dengan yang lebih aman, mengganti proses, melaksanakan kegiatan di tempat yang jauh dari sumber listrik, menggunakan alat otomatisRekayasa teknik. Langkah ini meliputi penggunaan teknologi dalam mengurangi rekayasa teknik dapat mencakup sistem ventilasi untuk menghilangkan uap berbahaya, pelindung mesin, pelindung panel lsitrik, pemakaian current limting circuit breakers/fuse, interlok mesin, alat pengangkat, konveyor, pemasangan karpet administratif. Lengkah ini meliputi tindakan pengendalian bahaya yang fokus pada aspek manajemen organisasional, pelatihan, instruksi kerja dan sebagainya. Contoh pelaksanaan dalam langkah ini meliputi rambu peringatan bahaya, pembuatan permit kerja, penggunaan LOTO, pelatihan bahaya listrik, dan pelindung diri. Langkah ini merupakan langkah yang paling tidak efektif dalam pengendalian berbagai risiko termasuk risiko dalam pekerjaan listrik, namun langkah ini kadang menjadi langkah yang paling mudah untuk dilakukan. Contoh alat pelindung diri APD yang dapat dipakai adalah sarung tangan anti listrik, sepatu safety yang anti listrik, faceshield, kaca mata safety. Penutup Demikianlah tulisan tentang bahaya listrik serta pengendaliannya ini, semoga membawa manfaat kepada safetyzen semua. Lebih lanjut mengenai keselamatan listrik, safetyzen bisa membaca Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2011 atau Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang berkaitan dengan K3 Listrik. Apabila ada pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan, safetyzen bisa memberikan komentar di bawah ini. Daftar Pustaka Occupational Safety and Health Administration USA, 2002. Controlling Electrical Hazard. [Online]Available at 2020 Nov 10]. Occupational Safety and Health Administration, 2012. [Online]Available at 11 Oct 2020].
Blogini adalah media berbagi pengetahuan K3 proyek konstruksi jaringan gas TAHAP KONSTRUKSI JARINGAN GAS Dapatkan link; Pembuatan serta pemasangan marker pos dan patok gas harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Standart dan spesifikasi jaringan pipa. Jaringan pipa yang akan dipasang harus memenuhi standar dan
Simak 5+ standar jaringan listrik yang baik sesuai k3 Berikut ini salinan lengkap Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. 12 Gambar kerja surat perintah kerja berita acara persyaratan lingkungan dan dokumen yang terkait. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Kepmenakertas No. Cek jugalistrik dan standar jaringan listrik yang baik sesuai k3 Dua penghantar logam yang. Namun gangguan listrik tidak hanya terjadi oleh karena malfungsi dari perangkat listrik yang dipasang di rumah kita bisa jadi masalah berasal dari jaringan. Energi listrik merupakan salah satu penemuan luarbiasa yang dianugrahkan Maha Pencipta untuk kita manfaatkan sebaik-baiknya. Instalasi listrik yang baik adalah instalasi yang dapat berfungsi dengan baik dan memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pengoperasiannya. 7 Syarat Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga Slo Pln Contoh Soal 7 Syarat Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga Slo Pln Olehnya itu untuk menjamin kondisi listrik kita bisa stabil dan andal kebutuhan akan instalasi listrik yang baik adalah file JPGUkuran file 725kbUkuran kertas soal A4Tanggal pembuatan soal April 2019 Jumlah soal 7 Syarat Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga Slo Pln 330 Halaman Lihat 7 Syarat Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga Slo PlnSambungan listrik semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya listrik dengan 50 Volt dalam suatu kesempatan memblok sinyal ke otak dan otot yang dapat menyebabkan. Karakteristik elektrik Insulator mempunyai ketahanan tegangan impuls petir pengenal dan tegangan kerja tegangan tembus minimum sesuai tegangan kerja dan merupakan bahan isolasi yang diapit oleh logam sehingga merupakan. Cara mudah yang sering digunakan adalah dengan menggunakan alat seperti Multimeter Voltmeter. PENGAWASAN K3 LISTRIK. Kabel-kabel listrik yang terpasang di kantor jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka. Loss of muscle control. 11 Program kerja inspeksi jaringan kabel tanah tegangan rendah disiapkan sesuai prosedur yang berlaku. N Persyaratan K3 Teknisi Ppt Download Contoh Soal N Persyaratan K3 Teknisi Ppt Download Standar K3 juga mengatur kualitas udara dalam ruangan indoor air quality untuk mewujudkan tempat kerja yang aman sehat dan nyaman sehingga tercipta produktivitas kerja yang terus file PDFUkuran file kertas soal A3Tanggal pembuatan soal Mei 2021 Jumlah soal N Persyaratan K3 Teknisi Ppt Download 140 Halaman Lihat N Persyaratan K3 Teknisi Ppt Download Ahli k3 listrik sertifikasi ahli k3 listrik kemnaker ri UU No. K3 Listrik Ppt Contoh Soal K3 Listrik Ppt SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000 di Tempat Kerja dan Permenaker file DocxUkuran file 810kbUkuran kertas soal A3Tanggal pembuatan soal Januari 2021 Jumlah soal K3 Listrik Ppt 282 Halaman Lihat K3 Listrik Ppt Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik vi TERMINOLOGI KONSTRUKSI JARINGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH DAN SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK 1. 12 Penyebab Kecelakaan Listrik Indonesia Safety Center Contoh Soal 12 Penyebab Kecelakaan Listrik Indonesia Safety Center Namun perlu diingat pengujian perlu dilakukan secara hati-hati karena tengangan cukup file PDFUkuran file 725kbUkuran kertas soal HVSTanggal pembuatan soal Desember 2020 Jumlah soal 12 Penyebab Kecelakaan Listrik Indonesia Safety Center 134 Halaman Lihat 12 Penyebab Kecelakaan Listrik Indonesia Safety Center SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000diTempatKerja. K3 Listrik Dan Lift Nama Yunita Puspa Ningrum Npm Mata Kuliah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Danger Ppt Download Contoh Soal K3 Listrik Dan Lift Nama Yunita Puspa Ningrum Npm Mata Kuliah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Danger Ppt Download SASARAN Terbangunnya jaringan listrik pedesaan sejauh 356 kms Terbangunnya Penerangan jalan Umum di Pedesaan sejumlah 250 Unit file DocUkuran file kertas soal A3Tanggal pembuatan soal April 2019 Jumlah soal K3 Listrik Dan Lift Nama Yunita Puspa Ningrum Npm Mata Kuliah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Danger Ppt Download 268 Halaman Lihat K3 Listrik Dan Lift Nama Yunita Puspa Ningrum Npm Mata Kuliah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Danger Ppt Download LOKASI KEGIATAN Lokasi Kegiatan Pembangunan Jaringan Listrik Pedesaan terbagi di 10 sepuluh kabupaten yaitu. K1 3 Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi Perlengkapan Dan Peralatan Instalasi Di Distribusi Dede Supriatna Ppt Download Menggunakan peralatan-peralatan yang tidak standar. Ahli K3 Listrik Contoh Soal Ahli K3 Listrik Gawai penyambung seperti terminal tekan penyambung puntir tekan atau penyambung dengan solder harus sesuai dengan bahan penghantar yang disambungnya dan harus dipasang dengan baik lihat juga file JPGUkuran file kertas soal FolioTanggal pembuatan soal Desember 2021 Jumlah soal Ahli K3 Listrik 169 Halaman Lihat Ahli K3 Listrik Loss of muscle control. Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Synergy Solusi Indonesia Contoh Soal Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Synergy Solusi Indonesia Kabel-kabel listrik yang terpasang di kantor jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan file PNGUkuran file 800kbUkuran kertas soal A3Tanggal pembuatan soal Oktober 2018 Jumlah soal Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Synergy Solusi Indonesia 234 Halaman Lihat Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Synergy Solusi Indonesia Tegangan listrik dengan 50 Volt dalam suatu kesempatan memblok sinyal ke otak dan otot yang dapat menyebabkan. K3 Fs Instalasi Listrik Sesuai Puil 2008 Contoh Soal K3 Fs Instalasi Listrik Sesuai Puil 2008 Format file DocUkuran file kertas soal LetterTanggal pembuatan soal November 2018 Jumlah soal K3 Fs Instalasi Listrik Sesuai Puil 2008 273 Halaman Lihat K3 Fs Instalasi Listrik Sesuai Puil 2008 Dasar Hukum K3 Listrik Pdf Contoh Soal Dasar Hukum K3 Listrik Pdf Format file DocUkuran file kertas soal A3Tanggal pembuatan soal Oktober 2021 Jumlah soal Dasar Hukum K3 Listrik Pdf 244 Halaman Lihat Dasar Hukum K3 Listrik Pdf Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Berita Safety Contoh Soal Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Berita Safety Format file DocxUkuran file kertas soal A3Tanggal pembuatan soal September 2021 Jumlah soal Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Berita Safety 174 Halaman Lihat Prosedur Keselamatan Kerja Listrik Berita Safety Pdf Dasar Hukum K3 Listrik Bagoes Surendarto Academia Edu Demikian Rincian standar jaringan listrik yang baik sesuai k3, K3 listrik dan lift nama yunita puspa ningrum npm mata kuliah keselamatan dan kesehatan kerja danger ppt download k1 3 persyaratan k3 pemasangan instalasi perlengkapan dan peralatan instalasi di distribusi dede supriatna ppt download k3 listrik keselamatan dan kesehatan kerja pdf download gratis pdf dasar hukum k3 listrik bagoes surendarto academia edu k3 listrik ppt prosedur keselamatan kerja listrik synergy solusi indonesia k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008 bagaimana standar jaringan listrik yang baik sesuai dengan k3 brainly co id, semoga membantu. Read other related articles Also read other articles
Jenisstandar ini dirancang pula guna dapat berintegrasi terhadap standar manajemen yang lain. 5. ISO 14001. ISO 14001 ini adalah standar yang terkait dengan sistem terhadap manajemen lingkungan. Sebuah organisasi yang sistem ini harus bisa mengidentifikasi aspek serta dampak lingkungan yang telah ditimbulkan oleh operasional usahanya. Keselamatan Listrik K3 Listrik Nama Irawan Dhany Admaja Kelas B5 / IV NPM Pendahuluan Listrik sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Tapi selain bermanfaat listrik juga bisa jadi sangat berbahaya jika kita salah menggunakannya. Pengertian K3 suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
dapatmenghitung kebutuhan rating pengaman instalasi tenaga listrik sesuai standar PUIL 2011 dengan tingkat kebenaran 80% Ranah Psikomotor Melakukan pengukuran sistem pentanahan jaringan jaringan distribusi tenaga listrik sesuai dengan SOP. 1 Waktu Pengukuran selesai dalam waktu 60 - 90 menit 4 Mempunyai respon yang baik apabila terjadi
Sumber bahaya listrik secara teknis dibagi menjadi beberapa poin. Bahaya Listrik yang terjadi pada manusia ini memang disebabkan oleh beberapa kasus. Untuk itu, sebelum kita memahami lebih dalam tentang bahayanya kita harus memulai apa penyebab dari bahaya listrik yang Bahaya Listrik Pembebanan lebih, pasokan listrik yang diterima dengan yang dipakai tidak sinkron begitu juga dengan tegangannya. Sambungan tidak sempurna, sambungan listrik tidak sesuai dengan prosedur teknis yang benar sehingga arus listrik ada yang keluar dari tidak sesuai standar, perlengkapan listrik harus berstandar nasional atau internasional, SNI atau SIPembatasan arus tidak sesuai, arus yang masuk tidak dibatasi dengan baik oleh perangkat listrik yang tidak sesuai standarKebocoran isolasi, listrik harus diisolasi dengan baik, contoh sederhananya adalah dengan bungkusan kabel pada tembaga. Apabila ada kerusakan isolasi maka arus listrik bisa keluar dan membahayakan Kondisi basah, kondisi basah sehingga air masuk ke instalasi listrik akan membahayakan karena kita tahu bahwa air bisa menghantarkan arus listrik Saluran listrik tegangan tinggi, saluran tegangan tinggi berpotensi besar terhadap gaya listrik karena menyimpan energi yang besarBahaya listrik terhadap manusia berdasarkan hantarannya dibedakan menjadi dua yaitu bahaya langsung atau bahaya primer dan bahaya tidak langsung atau bahaya sekunder. Bahaya Primer atau langsung merupakan bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung. Dalam kasus ini misalnya ketika kita memegang kabel yang terkelupas, memegang stop kontak dan lainnya. Bahaya dari sengatan listrik primer ini bisa mengakibatkan tersengat bahkan berujung fatal atau kematian. Sementara akibat lainnya bisa berupa kebakaran dan juga sekunder atau biaya tidak langsung merupakan bahaya yang diakibatkan oleh listrik secara tidak langsung, dalam hal ini listrik membutuhkan perantara benda lain dalam menghantarkan arusnya. Meskipun begitu, bukan berarti bahaya yang ditimbulkan jauh lebih ringan. Contoh kasusnya adalah ketika kita memegang bagian mesin yang terbuat dari logam dan langsung mengarah pada sumber arus listrik maka bisa saja kita tersengat listrik pada manusiaTersengat listrik, pada kasus paling rendah tubuh akan tersengat listrik dengan sensasi seperti tertarik, panas dan kejang-kejang. Gagal kerja jantung atau ventricular fibrillation yang merupakan keadaan dimana denyut jantung berhenti. Denyut jantung juga bisa melemah sehingga organ ini tidak bisa mensirkulasikan darah dengan pernafasan, ini diakibatkan karena kontraksi yang hebat atau suffocation yang dialami oleh paru-paru. Rusaknya sel tubuh, ini diakibatkan karena energi dari listrik masuk dan mengalir di dalam tubuh serta merusak sel di ini jelas pasalnya listrik mengeluarkan energi panas yang cukup besarKematian, apabila tubuh sudah tidak bisa menerima energi listrik yang besar maka kita bisa kehilangan nyawa yang sebelumnya diawali dengan kerusakan organ lain seperti kebakaran, peledakan dan juga penentu tingkat bahaya listrik Besar arus listrik, ketika mengalir melalui tubuh manusia maka akan ditentukan oleh besarnya nilai tegangan listrik pada suatu rangkaian dan tahanan pada tubuh manusia. Lintasan arus listrik, beberapa contoh lintasan listrik pada tubuh manusia yang berbahaya ketika dialiri arus listrik misalnya jantung, saraf otak dan lainnya. Lama waktu sengatan listrik, semakin kita lama tersengat listrik maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin penentu tingkat bahaya listrik juga dipengaruhi oleh pendekatan fisika yaitu tegangan V dalam satuan Volt listrik, Arus atau I dan satuan ampere, serta hambatan atau restitusi R dalam satuan terjadinya sengatan listrik Listrik memiliki dua cara dalam menyengat tubuh kitaSentuhan langsung, ini diakibatkan dari anggota tubuh yang bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan. Apabila arus berhasil membentuk suatu jaringan listrik tertutup maka tubuh menjadi tempat listrik tidak langsung ini diakibatkan dari tegangan yang terhubung dengan tubuh atau selingkuh alat yang bahannya dari logam. Padahal logam tersebut bukan merupakan bagian yang bertegangan. Ketika tersebut, bahan tersebut ikut mengalir arus listrik sehingga kita pun bisa Pengaman ListrikSesuai dengan hierarki pengendalian, pengaman listrik sendiri disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Apabila bahaya listrik bisa dieliminasi maka sebaiknya dieliminasi. Caranya adalah dengan memindahkan mesin atau alat yang memiliki bahaya listrik ke ruangan atau tempat yang aman. Apabila bahaya listrik bisa kita substitusi maka sebaiknya kita melakukannya. Misalnya dengan mengganti kabel yang terkelupas dengan kabel yang baru begitu juga dengan mesin yang mengalami masalah pada instalasi listriknya sebaiknya kita ganti dengan yang tindakan substitusi tidak bisa kita lakukan maka kita bisa melakukan rekayasa engineering sepertiIsolasi Sistem pengamanan diantaranya dibagi menjadi dua yaitu pengamanan terhadap sentuhan langsung yaitu dengan menyekat pengaman dan memastikan bahwa isolasi tetap berfungsi dengan baik. Pastikan juga sudah memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standar yang dengan menggunakan interlocking, perangkat ini biasanya dipasang pada pintu ruangan yang di dalamnya ada peralatan yang berbahaya apabila pintu dibuka maka aliran listrik ke peralatan akan terputus. Untuk pengaman sentuhan tidak langsung bisa berupa pertanahan atau grounding, pemasangan alat proteksi otomatis, Untuk langkah selanjutnya adalah dengan APD berupa helm anti listrik, sepatu karet, sarung tanganSumberPrianto, Eko. 2016. K3 Listrik. Solo Adimeka

Prosedurkeselamatan saat bekerja dengan peralatan listrik: Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test (PAT)-nya. Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus

0% found this document useful 0 votes92 views39 pagesDescriptionKeselamatan KerjaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes92 views39 pagesRevisi Persyaratan K3 - Komisioning Instalasi Tenaga ListrikJump to Page You are on page 1of 39 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 36 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PelatihanAhli K3 Umum secara Offline. Kelas pelatihan online tentu memiliki karakteristiknya tersendiri. Namun, hal yang sama juga berlaku bagi kelas offline di mana proses tatap muka dilaksanakan. Tentunya terdapat berbagai hal menarik yang menjadi kelebihan dari jenis kelas ini, yaitu. 1. K3 instalasi Listrik – Keamanan dan Keselamatan Kerja K3 dalam segala bidang begitu pentingnya, khususnya juga dalam pemasangan instalasi listrik. Sebab, biasanya kegiatan ini rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Bebrapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akanmenimbulkan bahaya kejut. Jaringan dengan hantaran telanjang Peralatan listrik yang rusak Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kontak tusuk lebih dari satu bertumpuk. Contoh langkah – langkah K3 yang berhubungan dengan peralatan listrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi lisrik dapat diikuti pentunjuk berikut 1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya a Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik. b Tidak diperbolehkan Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya c Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sambungan kabel, dan lain -lain d Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan 2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja, diantaranya a Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “ AWAS BERBAHAYA” b Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik c Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik 3. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja K3, antara lain Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN AKLI Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti Baju pengaman lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan, Sepatu, Helm, Sarung tangan. Peralatan komponen listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL. Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut. Itulah K3 Dalam Instalasi Listrik yang Perlu Anda Diketahui, Bagi anda yang ingin memahami tentang ilmu kelistrikan secara mendalam, HSE Prime meyediakan program Pelatihan K3 Listrik yang bersertifikasi Kemnaker RI. Untuk informasi lebih lanjut klik disini. Sumber Artikel 2 Tata letak dan pengaturan yang tepat (ada petugas khusus parkir) STANDAR MUTU . STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN. No.Dok: . No. Rev. Berlaku: Hal: 1/ 14 . 3) Keamanan di tempat parkir (karcis ) Fasilitas Kendaraan operasional, yaitu : 1) Jumlah memenuhi daya angkut karyawan untuk keperluan kedinasan tertentu. Ukuran kabel instalasi listrik rumah standar PLN sangat disarankan sebagai pilihan utama ketika membuat instalasi listrik rumah. Kabel yang tepat dan memiliki kualitas bagus tentu saja akan dapat menghindari berbagai masalah nantinya. Sehingga luangkan waktu Anda untuk bisa memiliki kabel instalasi listrik rumah dengan teliti. Untuk dapat memilih ukuran kabel yang tepat, ikuti berbagai cara berikut ini. Cara Mengetahui Ukuran Kabel Instalasi Listrik Rumah Standar PLN Terdapat berbagai macam ukuran dan warna kabel listrik yang ada di pasaran. Tentu beberapa dari Anda tidak mengetahui ukuran mana yang harus Anda pilih sebagai kabel instalasi rumah. Kebanyakan rumus atau kode yang sering kita jumpai adalah seperti tertera dibawah ini 1 X 1,5mm; 1 X 2,5mm; 2 X 1,5mm; 2 X 2,5mm; 3 X 2,5mm. Angka sebelum simbol “x” menunjukkan jumlah kabel yang ada di dalam pembungkus kabelnya, angka "1" biasanya terdapat pada jenis kabel NGA. Sedangkan untuk angka "2" dan "3" terdapat pada jenis kabel NYM, NYA, atau NYY. Untuk angka di angka di belakang simbol “x” merupakan luas penampang kabelnya, sehingga angka 2,5 mm tersebut memiliki arti bahwa di dalam pembungkus kabel tersebut terdapat kabel dengan luas penampang masing-masing 2,5 mm. Baca juga cara menyambung kabel listrik Tips Memilih Kabel Untuk Instalasi Listrik Rumah Dalam memilih kabel yang tepat, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini yang bisa memudahkan Anda. 1. Perhatikan Kapasitas Listrik kWh Berikut kapasitas yang disediakan PLN untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 Vac 450 VA = 2A 900 VA = 4A 1300 VA = 6A 2200 VA = 10A Kapasitas inilah yang paling banyak digunakan atau dipakai oleh konsumen Indonesia. Semakin besar kabel maka semakin besar juga ampere tetapi ini berlaku untuk tegangan 220 V dan 380 V. 2. Menentukan Kabel Instalasi Listrik Berdasarkan kapasitas VA Dengan menggunakan kapasitas VA, anda akan bisa menentukan ukuran kabel listrik yang akan digunakan dalam instalasi listrik rumah. Kapasitas 450 VA Ketika rumah anda memiliki kapasitas kWh meter sebesar 450 VA yang setara dengan 2 Ampere, maka kabel dengan ukuran sudah sangat cukup. Dikarenakan kapasitas kabel tersebut adalah 17 Ampere. Baca juga bagaimana cara menghemat listrik Kapasitas 900 VA Sama halnya dengan kWh kapasitas 450 VA menggunakan ukuran kabel sudah sangat cukup melihat kapasitasnya yang mencapai 17 Ampere. Kapasitas 1300 VA Kabel masih cukup untuk kWh meter sebesar 1300 VA yang setara dengan 6A. Namun Anda bisa juga menggunakan kabel agar kabel semakin awet. Kapasitas 2200 VA Sangat disarankan menggunakan kabel untuk kapasitas 2200 VA, menjaga agar kabel tidak terlalu panas nantinya. Apa Saja Jenis Kabel Listrik Rumah Standar PLN? Ada banyak macam kabel listrik yang dapat Anda gunakan untuk melakukan instalasi listrik di rumah. Tiap jenis kabel memiliki bahan pembuat yang berbeda yang membuat fungsi dan kemampuanya berbeda. Mengetahui jenis kabel listrik yang ada dapat membantu Anda memilih jenis yang tepat untuk menghindari potensi terjadinya korsleting listrik yang dapat berujung fatal. Baca Juga Penyebab Korsleting Listrik dan Cara Penangannya Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik untuk instalasi listrik di rumah yang dapat Anda pilih 1. Kabel NYA Jenis kabel NYA adalah salah satu jenis yang sering digunakan untuk instalasi listrik rumah tangga. Ukurannya yang kecil, sekitar membuat jenis kabel listrik ini cocok untuk digunakan sebagai kabel instalasi lampu dan juga stop kontak. Dari segi fisik, tipe kabel listrik ini memiliki inti kabel tunggal dan lapisan PVC dan tersedia dalam berbagai jenis warna; merah, hitam, biru, kuning. Sayangnya, ukurannya yang tipis serta lapisan PVC yang tidak terlalu kuat membuat jenis kabel listrik ini mudah digigit tikus serta tidak tahan air. 2. Kabel NYM Model kabel ini merupakan jenis kabel yang sering digunakan sebagai kabel instalasi listrik rumah dan juga gedung. Kabel NYM memiliki sifat yang tahan air, namun jenis kabel ini tidak boleh ditanam. Dari segi fisik, model kabel instalasi ini memiliki 1 hingga 4 inti kabel dengan lapisan PVC. Kabel NYM memiliki lapisan PVC yang lebih kuat sehingga dapat berfungsi lebih baik dan tahan lama ketimbang kabel NYA. 3. Kabel NYY Model kabel NYY bisa dibilang sebagai kabel untuk instalasi di bawah tanah. Kabel ini memiliki lapisan yang lebih tebal serta tidak disukai tikus serta memiliki jumlah inti yang lebih banyak. 4. Kabel NYAF Tipe kabel NYAF adalah salah satu kabel instalasi yang memiliki fleksibilitas tinggi. Kabel ini memiliki penghantar tembaga serta lapisan PVC yang sangat cocok sebagai kabel instalasi listrik berbagai jenis panel di rumah Anda. 5. Kabel NYFGbY Jika Anda masih merasa kabel NYY masih belum cukup memenuhi kebutuhan instalasi listrik bawah tanah rumah Anda, maka model kabel NYFGbY dapat menjadi alternatif buat Anda. Model kabel ini merupakan kabel dengan lapisan pelindung paling tebal. Selain itu, kabel ini juga memiliki kapasitas listrik yang besar. Bila disimpulkan, langkah untuk memiliki ukuran kabel instalasi listrik rumah adalah sebagai berikut ini Ketahui kapasitas listrik rumah anda 450 VA - 2200 VA Tentukan besar kabel yang akan digunakan. Sesuaikan budget untuk besar kabelnya Tentukan jenis atau tipe kabel sesuai dengan kondisi lingkungan Anda. Itulah dia penjelasan ukuran kabel instalasi listrik rumah standar PLN serta jenis-jenisnya yang dapat Anda jadikan panduan. Memilih kabel yang tepat akan bisa menyempurnakan rumah Anda, sekaligus terhindari dari berbagai masalah di masa mendatang. Semoga informasi mengenai Ukuran kabel instalasi listrik rumah standar PLN ini bisa berguna dan kunjungi Klopmart karena kami jual kabel eterna murah Jakarta sekarang juga! Baca juga cara mencegah kabel digigit tikus OlehFatkhan Amirul Huda Diposting pada 21 Februari 2017. Pengertian dan Tujuan Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3) – Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa disingkat K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam Banyaknya kejadian kebakaran pada sebuah perusahaan yang diakibatkan kegagalan teknis dan korsleting pada peralatan listrik, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan perintah mengenai pengimplementasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang listrik atau biasa dikenal juga sebagai K3 Listrik di setiap tersebut ditunjukkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Listrik di Tempat Kerja, pengusaha dan atau pengurus wajib melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di bidang membantu Anda dalam mengenal K3 Listrik lebih dalam, simak segala penjelasan Kami di bawah itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ?K3 Listrik atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik adalah mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 dibalik diberlakukannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tidak lepas dari perkembangan zaman dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit listrik yang melampaui kesiapan masyarakat yang pengetahuannya masih terbatas mengenai seluk beluk tak jarang kini kita menemukan bahwa setiap perusahaan memiliki banyak peralatan listrik dan mesin yang berpotensi besar menyebabkan terjadinya kebakaran. Sehingga jika pengadaan pemberlakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tiadakan akan membahayakan para pekerja dan menimbulkan banyak kerugian yang dialami perusahaan atau bahkan masyarakat Implementasi K3 ListrikUntuk lebih jelasnya tujuan diimplementasikannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik bisa dirangkum menjadi 4 hal, yakniMelindungi Keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik yang lingkungan kerja kondusif tanpa bahaya listrik yang mengintai setiap orang di lingkungan kerja tersebutMenciptakan instalasi listrik yang aman, dan handal serta memberikan keselamatan bangunan beserta isinyaMendorong produktivitas tenaga kerja dengan menciptakan tempat kerja yang sehat dan selamatRuang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja ListrikRuang Lingkup K3 Listrik. Sumber pelaksanaanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik memiliki ruang lingkup yang meliputi beberapa metode, yakni perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan pengecekan terhadap transmisi listrik, pembangkit listrik, distribusi listrik dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 volt arus bolak balik atau mencapai 120 volt arus searah juga termasuk dalam pelaksanaanKeselamatan dan Kesehatan Kerja adanya pengecekan yang berkala dan beberapa tindakan pencegahan akan meminimalisir resiko kegagalan teknis dan konsleting yang menyebabkan kebakaran pada peralatan listrik dan mesin di lingkungan kerja terutama Kelayakan Implementasi K3 ListrikBerdasarkan lingkungan kerjanya masing-masing, standar kelayakan kelistrikan setiap perusahaan tentunya berbeda-beda. Dapat dilihat dari Permenaker Nomor 33 tahun 2015 mengenai Perubahan menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015 bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengujian melibatkan beberapa pihak seperti Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik, PJK3, Teknisi K3 Listrik dan Ahli K3 Listrik. Instalasi Listrik. Sumber kegiatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan sebelum penyerahan alat dan instalasi listrik kepada perusahaan yang dipasangi komponen listrik untuk mendorong kinerja perusahaan dan pengujian tersebut dilakukan secara berkala dengan rentang waktu pemeriksaan paling sedikit 1 tahun sekali, sedangkan untuk pengujian paling sedikit 5 tahun dari pengujian dan pemeriksaan yang nantinya menjadi bahan pertimbangan penerbitan pengesahan dan pembinaan tindakan hukum. Maka wajib bagi perusahan untuk menggunakan perlengkapan dan peralatan listrik yang telah memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi mengapa perusahaan wajib mempunyai Surat Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja SILO Alat K3 untuk setiap perlengkapan dan peralatan listrik yang mereka adanya surat ini menjadi bukti bahwa Alat K3 yang disediakan untuk tenaga kerja bisa digunakan dengan baik dan sudah melewati tahapan pemeriksaan dan yang terlibat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik Dalam pembentukan standar kelayakan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik pada perusahaan memerlukan beberapa pihak yang memiliki tugas mengetahui lebih jelas mengenai tugas pihak-pihak tersebut mari simak ulasan di bawah Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 ListrikPengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik adalah pengawas ketenagakerjaan yang mempunyai keahlian di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik. Dimana pengawas ini memiliki wewenang untuk melakukan kegiatan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang tersebut juga bertugas dalam menentukan standar yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut meliputi standar nasional Indonesia, standar internasional atau standar nasional negara Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja PJK3Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 4 Tahun 1995 menjelaskan bahwa PJK3 adalah badan yang bergerak di bidang jasa K3 untuk membantu berbagai perusahaan dalam pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan badan yang bisa memberikan jasa ini jika ia sudah mendapatkan otorisasi dari pemerintah. Hal tersebut supaya bisa memantau kualitas dari layanan yang sudah diberikan oleh badan tidak semua badan usaha boleh memberikan layanan jasa tersebut, mereka harus menunjukkan bahwa badan mereka sudah terdaftar oleh Ahli K3 ListrikAhli K3 Listrik. Sumber K3 Listrik memiliki kewajiban dan tugas untuk melaksanakan persyaratan, sistem dan proses Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja terutama perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan pelaksanaan dengan waktu penyelenggaraan paling sedikit 120 jam pelajaran atau selama 12 hari dengan adanya Ahli K3 Listrik di sebuah perusahaan diharapkan mampu mengawasi peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan mampu memberikan peran optimal dalam mengendalikan resiko kecelakaan menjadi seorang Ahli K3 Listrik diperlukannya pelatihan khusus yang didukung oleh Kementrian Tenaga Kerja atau Kemnaker. Hingga nanti di akhir pelatihan tersebut didapatkan sertifikat resmi yang dikeluarkan tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan, pembinaan, pengawasan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja keterampilan dalam perencanaan, pemasangan, pengujian, dan pemeriksaan instalasi dan peralatan listrik secara aman di tempat Teknisi K3 ListrikBerbeda dengan Ahli, tugas dari Teknisi adalah melakukan kegiatan pemasangan dan pemeliharaan pada pembagkit, transmisi, distribusi, dan pemanfaat listrik di sebuah tempat adanya teknisi ini diharapkan mampu memberikan peran optimal dalam organisasi perusahaan dalam mengendalikan resiko kecelakaan untuk menjadi sebuah Teknisi K3 listrik juga membutuhkan pelatihan yang nantinya akan mendapatkan sertifikat OHS teknisi listrik yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan dari pelatihan ini tentunya untuk memberikan pemahaman kepada calon teknisi mengenai pengetahuan rinci dalam melakukan identifikasi, evaluasi, dan manajemen risiko dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang keempat pihak yang terlibat dalam K3 Listrik ini menjadi penutup artikel kali ini. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menjadi referensi anda dalam mengenal seluk beluk mengenai K3 dengan informasi ini pula bisa menyadarkan anda atau para pengusaha mengenai betapa pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik untuk diterapkan pada sebuah perusahaan. Terimakasih sudah menyimak hingga akhir. VaS5tk.
  • rioaus00x3.pages.dev/482
  • rioaus00x3.pages.dev/532
  • rioaus00x3.pages.dev/994
  • rioaus00x3.pages.dev/553
  • rioaus00x3.pages.dev/478
  • rioaus00x3.pages.dev/211
  • rioaus00x3.pages.dev/764
  • rioaus00x3.pages.dev/209
  • standar jaringan listrik yang baik sesuai k3