Desejo agendar uma visita digital da KIN Preciso pagar pelas amostras que irĂŁo me mandar? Preciso de ajuda para iniciar a visita digital KIN Que bom que vocĂŞ deseja agendar uma visita digital conosco! Na visita digital vocĂŞ terá acesso Ă s mesmas informações de uma visita presencial, com o benefĂcio de poder realizá-la do conforto do seu consultĂłrio ou residĂŞncia. Trata-se de uma sessĂŁo individualizada de 30 minutos para que vocĂŞ tire todas as dĂşvidas com seu consultor. Para reservar sua visita digital, escolha o serviço correspondente Ă sua regiao Espanha e Portugal Centro AmĂ©rica Brasil Normas sobre as visitas digitais O serviço Ă© oferecido exclusivamente para profissionais da saĂşde mĂ©dicos, dentistas, enfermeiros, tsb/asb, etc. Ă€queles profissionais que já recebem visitas da nossa equipe nĂŁo poderĂŁo agendar uma visita digital, devendo fazer contato com o propagandista que lhe atende. As revisitas digitais podem ser agendadas de 3 em 3 meses. Para receber as amostras e materiais gráficos Ă© necessário completar a visita digital, nĂŁo bastando o agendamento e/ou inscrição. Artigos relacionados Preciso pagar pelas amostras que irĂŁo me mandar? Preciso de ajuda para iniciar a visita digital KIN Desejo receber amostras mĂ©dicas para experimentar os produtos KIN no meu consultĂłrio Solicitar atendimento Desejo receber a visita de um representante KIN no meu consultĂłrio / farmáciaKlinikGigi dan Mulut RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyediakan beragam pemeriksaan gigi dan mulut di Poliklinik Gigi dan Mulut yang didukung dengan keberadaan Dokter Spesialis maupun Sub Spesialis yang ahli di bidangnya. Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyediakan pemeriksaan dan pengobatan gigi geligi dan jaringan mulut, pencabutan gigi dengan penyulit, perawatan jarinan
VideoProtokol Safety Covid-19. Dalam fase new normal ini klinik gigi Aesthetics Dental Care turut serta dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan prosedur-prosedur tambahan di luar prosedur sterilisasi yang telah ada: Antigen test setiap 2 minggu terhadap seluruh dokter dan staff. Screening dan antigen test setiap pasien.
Kemenkes Terbitkan Juknis Baru Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi COVID-19Dipublikasikan Pada Kamis, 29 April 2021 000000, Dibaca KaliJakarta, 29 April 2021Pandemi COVID-19 tidak dapat dipastikan kapan berakhir, sementara masyarakat tetap membutuhkan pelayanan kesehatan terutama di fasilitas kesehatan tingkat pertama, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kementerian Kesehatan RI menerbitkan petunjuk teknis Juknis baru Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan 2018 menunjukkan data yang komprehensif tentang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yakni dari 57,6% penduduk Indonesia yang bermasalah kesehatan gigi dan mulut, terdapat 10,2% penduduk terlayani. Kemudian ada 2,8% penduduk Indonesia berusia 3 tahun ke atas dengan perilaku menyikat gigi yang WHO menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan terganggunya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Perlu upaya penyesuaian pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah penularan yang dapat menyelamatkan nyawa pasien maupun dokter dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia, sebanyak 39 dokter gigi meninggal terpapar COVID-19. Sampai tanggal 5 Februari 2021 dokter gigi yang terpapar COVID-19 berjumlah 396 orang, terdiri dari Puskesmas 199 orang, Rumah Sakit 92 orang, klinik 36 orang, praktek Mandiri 35 orang, dan institusi pendidikan atau Fakultas Kedokteran Gigi 13 satu Tim Penyusun buku Juknis Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dr. Iwan Dewanto mengatakan penyusunan Juknis tersebut bertujuan mengurangi penularan COVID-19 namun masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.''Dokter gigi termasuk tenaga kesehatan yang berisiko tinggi. Dokter gigi bisa tertular COVID-19 salah satunya bisa terjadi apabila droplet dari pasien positif COVID-19 hinggap pada alat kerja yang digunakan dokter gigi'' katanya saat sosialisasi Juknis tersebut secara virtual, Kamis 29/4.Iwan menyebut ada empat tahapan skema pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang harus diterapkan di masa pandemi COVID-19, antara lain pertama Tahapan Persiapan Dokter Gigi, dokter gigi harus mengatur ruang praktik, yakni memastikan aliran udara dan ventilasi, pengelolaan air bersih dan pengelolaan harus dipastikan ada aliran udara masuk dari arah belakang ruangan dan ada aliran udara keluar ke arah depan Fan berada di bawah, jarak dari lantai kurang lebih 20 cm supaya aliran udara terjadi. Hindari penggunaan kipas angin atau AC yang diletakkan di langit-langit atau di depan dental unit/kursi gigi yang arah anginnya mengarah dari pasien ke operator saat melakukan masih bekerja dengan 2 dental unit yang tanpa sekat. Ruangan dengan dental unit berjumlah lebih dari 1 harus disekat hingga menjadi ruangan tertutup bagi masing-masing dental unit, atau dapat juga memberikan jarak 2 meter antar dental unit dengan tetap memperhatikan ventilasi udara di masing-masing dental keadaan tersebut tidak memungkinkan maka hanya satu dental unit yang harus digunakan untuk merawat Tahapan Sebelum Kunjungan Pasien. Pada tahapan ini dilakukan penapisan atau skrining pada pasien. Kemudian pengelolaan penjadwalan kunjungan pasien ke FKTP.''Penapisan ini bisa dengan menggunakan teledentistry atau konsultasi dengan dokter gigi dengan memanfaatkan media telekomunikasi,'' kata drg. lainnya adalah perubahan volume kunjungan pasien. Volume pasien saat ini harus dikendalikan, pihak Puskemas harus menghitung batas maksimal volume ini dapat ditetapkan berdasarkan jumlah kamar praktik dokter gigi, luas ruang praktik dokter gigi, tata letak fasilitas prasarana yang digunakan di dalam ruangan, dan waktu yang diperlukan untuk membersihkan dan mendesinfeksi prasarana ketiga adalah Tahapan Saat Kunjungan Pasien, yaitu dengan mengukur suhu kemudian meminta pengunjung untuk cuci tangan pakai sabun ditempat yang sudah disediakan. Selain itu juga pihak Puskesmas memasang imbawan protokol kesehatan dalam bentuk poster, standing banner, atau terakhir adalah Tahapan Setelah Selesai Kunjungan Pasien. Dilakukan pembersihan lingkungan kerja, disinfeksi, sterilisasi, dan untuk follow up pasien bisa digunakan paling penting di dalam praktek dokter gigi saat ini harus ada zonasi yang jelas, yakni zona kuning untuk ruangan resepsionis, ruang tunggu pasien, dan ruang staf. Di zona inj semua orang harus memakai masker dan melakukan hand zona merah adalah zona infeksius. Zona ini dipergunakan untuk tindakan dan saat praktek diwajibkan memakai APD sesuai yang direkomendasikan.''Dengan tersusunnya petunjuk teknis pelayanan kesehatan gigi dan mulut di FKTP pada masa adaptasi kebiasaan baru ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam penatalaksanaan pelayanan gigi dan mulut yang selama pandemi ini terhenti atau sangat terbatas,'' ucap drg. ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili 021 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id D2
Blog Jika Anda memiliki blog di situs web, Anda dapat memposting informasi yang menjelaskan pentingnya konsistensi dalam melakukan pemeriksaan di klinik Anda.. Gunakan Diskon dan Promosi; Jika praktik Anda menawarkan perawatan gigi, maka Anda harus mempertimbangkan menggunakan diskon dan promosi untuk meningkatkan kunjungan pasien.
Dokter mencabut gigi murid baru sekolah dasar negeri di Puskesmas Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu 12/8/2020. Selain dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah, kegiatan ini juga bagian dari pemeriksaan kesehatan menyeluruh kepada murid baru sekolah dasar negeri. Basuki Jakarta - Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI, Dr RM Sri Hananto Seno drg., SpBMK MM mengatakan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan jumlah kunjungan pasien ke dokter gigi. Hal ini disebabkan ketakutan pasien terhadap potensi penularan virus Corona, mengingat dalam tindakan kedokteran gigi turut menggunakan aerosol yang sangat terkait dengan penularan virus penyebab COVID-19. Alhasil, jumlah kunjungan pasien ke fasyankes terus menurun. “Di masa pandemi sekarang ini penurunannya terasa sekali. Karena memang efek atau tingkat keterpaparannya berisiko tinggi, karena kalau mulut terbuka virusnya sudah pasti ada,” kata Sri dalam temu media Hari Kesehatan Gigi Nasional pada Minggu, 12 September 2021. 93 Persen Anak Usia Dini di Indonesia Mengalami Gigi Berlubang Kemenkes Ungkap Berbagai Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut di Era COVID-19 “Tetapi dokter gigi juga punya aturan, bahwa pada saat pandemi COVID-19 diimbau untuk tidak melakukan praktik dulu mengingat sudah banyak dokter gigi yang gugur saat memberikan pelayanan," dia rangka bulan kesehatan gigi nasional, PDGI dan AFDOKGI menggelar edukasi gosok gigi, layanan pemeriksaan dan perawatan gigi Gigi yang GugurBerdasarkan data PDGI, per Maret 2021 tercatat ada 396 dokter gigi yang terpapar COVID-19 tersebar di Puskesmas 199 orang, di RS 92 orang, di Klinik 36 orang dan praktik mandiri 35 orang. “Menurut data dari PDGI ada sebanyak 94 dokter gigi yang sudah gugur karena terpapar COVID-19 karena memberikan pelayanan baik di level Puskesmas, RS maupun pelayanan mandiri,” terangnya. Sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, Kementerian Kesehatan bersama PDGI telah menerbitkan petunjuk teknis Juknis baru Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Juknis tersebut mengatur mulai dari tahap penerimaan pasien, sebelum kunjungan, saat kunjungan dan setelah selesai kunjungan di fasilitas layanan kesehatan fasyankes. “Jadi bukan hanya kepada protokol kesehatan, tetapi juga harus ada tahapan-tahapan pada saat kunjungan ke fasyankes-nya. 4 tahapan ini juga untuk mengurangi tentunya keterpaparan COVID-19,” TeledentistryTak hanya itu, lanjutnya, menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan gigi dan mulut terutama di masa pandemi COVID-19, kini telah dikembangkan layanan teledentistry. Layanan ini bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dengan terbitnya juknis dan layanan teledentistry ini, Sri berharap dapat meminimalisasi risiko penularan COVID-19 di fasilitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur COVID-19Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19 Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Layanankesehatan gigi dan mulut adalah salah satu jenis pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit. Pemanfaatan poliklinik gigi di Rumah Sakit Satya Negara masih cukup kurang, yang terlihat pada Dublin Core Title GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN KLINIK GIGI AN-NISA PALEMBANG SEBELUM DAN SEMASA PANDEMI COVID-19 Tahun 2018-2020 Subject Klinik Gigi An-nisa Palembang, Kunjungan Kesehatan Gigi, Pandemi Covid-19, Pasien Description Latar Belakang Kunjungan kesehatan gigi merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap kesehatan gigi yang menunjukkan keinginan pasien untuk dilakukan perawatan kesehatan gigi. Pada awal tahun 2020 WHO telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemik global, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara yang terpapar, dimana angka korban terus bertambah dengan penyebaran dan penularan yang makin cepat dan meluas. Selama masa pandemi Covid-19 telah terjadi pembatasan sosial berskala besar pada masyarakat sehingga rumah sakit dan puskesmas tidak diperkenankan beroperasi seperti biasanya dan membatasi pasien untuk berkunjung dikarenakan belum lengkapnya fasilitas yang tersedia. Sehingga, masyarakat beralih datang ke Klinik Gigi An-nisa Palembang yang mana tidak memiliki persyaratan pembatasan kunjungan pasien. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kunjungan pasien Klinik Gigi An-nisa Palembang Sebelum dan Semasa Pandemi Covid-19 Tahun 2018-2020. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Sampel Semua pengunjung Klinik Gigi An-nisa Palembang Tahun 2018-2020. Hasil Penelitian ini mendapatkan gambaran jumlah kunjungan pasien di Klinik Gigi An-nisa Palembang Sebelum Pandemi Covid-19 Tahun 2018 jumlah kunjungan pasien sebesar 418 Kunjungan. Pada Tahun 2019 didapatkan jumlah kunjungan pasien sebesar 496 Kunjungan. Untuk semasa pandemi, di tahun 2020 didapatkan jumlah kunjungan pasien sebesar 666 Kunjungan. Kesimpulan Jumlah kunjungan di tahun 2018- 2020 terjadi kenaikan. Artinya masa pandemi Covid-19 tidak berdampak negatif/penurunan pada jumlah kunjungan pasien yang berobat di Klinik Gigi Annisa Palembang. Jumlah kasus yang paling banyak pada 3 tahun terakhir adalah kasus karies. Jumlah pelayanan perawatan kesehatan gigi yang paling banyak pada 3 tahun teakhir adalah penambalan gigi. Creator Utari Nur Wulandini Publisher Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Kesehatan Gigi Contributor Listrianah, Document Viewer5 Klinik Rawat Inap Elisa. Alamat: Jln. Danau Toba No.22, Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur; Map: Klik Disini Jam Buka: Setiap Hari (24 Jam) No.Telp/HP: (0341) 718 377 Selain Praktek Bersama Dokter Hitz, Malang juga masih punya satu lagi tempat yang sangat recommended untuk dijadikan rujukan dalam menangani masalah gigi, namanya ialah Klinik Rawat Inap Elisa.
Berapa kali pergi ke dokter gigi per tahun Sudah umum bahwa kita ragu kapan harus pergi ke dokter gigi, baik karena kita tidak benar-benar tahu kapan kita harus pergi, atau karena kita takut pergi ke kantor dokter gigi. Khusus untuk pertanyaan terakhir ini, sangat umum bahwa pada akhirnya kita mendapatkan kunjungan ke dokter gigi hanya ketika kita memiliki masalah gigi pembusukan, bau mulut, nyeri, kelebihan plak dan karang gigi ...Seperti yang direkomendasikan oleh banyak spesialis, penting untuk tidak menunggu sampai saat terakhir, ketika rasa sakit telah muncul - misalnya - untuk karies yang sangat lanjut dan terutama ketika pada akhirnya hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan apakah itu, siapa yang tidak takut mengunjungi dokter gigi? Mungkin itu adalah ketakutan umum yang tersebar luas, sebenarnya berdasarkan pada legenda urban, tetapi saya masih ingat ketika gigi bungsu saya dicabut tahun lalu juga dikenal sebagai gigi bungsu, dan meskipun ahli bedah maksilofasial adalah seorang profesional sejati, saya bisa mengatakan bahwa saya memiliki waktu yang mengerikan karena anestesi tidak berfungsi, jadi Dia harus membius saya beberapa kali jika dia tidak ingin merasakan gadget yang dia gunakan ya, dalam kasus saya itu ternyata menjadi sesuatu yang lebih rumit karena dia berdampak pada mereka, yaitu, mereka tidak pergi dan dia meletakkannya. Tapi hei, itu terjadi ...Situasi yang baru saja saya katakan kepada Anda sebenarnya sangat umum, dan merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak orang menghindari mengunjungi dokter gigi sampai terlambat. Misalnya, ketika mereka sudah memiliki karies yang meluas dan rasa sakit mencegah mereka untuk melanjutkan dengan gaya hidup normal, atau bahkan ketika mereka kehilangan gigi atau bagian justru karena isinya telah jatuh. Seperti yang Anda ketahui, meskipun kami menjaga kebersihan mulut dan gigi setiap hari, dilakukan beberapa kali sehari, ini tidak mencegah plak terbentuk dan karang gigi menumpuk. Karena itu, selalu disarankan untuk pergi secara teratur ke kantor dokter gigi. Tetapi, kapan kita harus pergi ke dokter gigi?Kapan pergi ke kantor dokter gigi?Yang benar adalah bahwa selalu yang paling tepat adalah jangan pernah menunggu saat terakhir, dan ya, pergi secara teratur ke dokter gigi atau kantor dokter gigi. Mengapa Sangat sederhana disarankan agar spesialis memeriksa gigi dan kesehatan mulut kita setidaknya setahun sekali, selain melakukan pembersihan dan bertindak jika perlu. Bahkan banyak ahli menganggap memadai pergi ke klinik setidaknya setiap 6 ini sangat penting bagi kesehatan gigi dan mulut kita, mengingat bahwa konsultasi gigi secara teratur membantu kita menjaga kesehatan gigi dan gusi. Dan selama pemeriksaan, dokter gigi akan membantu kita mengetahui bagaimana kesehatan mulut kita, dan akan memungkinkan Anda untuk mendeteksi keberadaan suatu daerah yang bermasalah misalnya, dengan beberapa rongga atau dengan kelebihan plak dan karang gigi. Sementara, selama pembersihan, dokter gigi menghilangkan akumulasi plak dan karang berapa kali kita harus pergi ke tahun ini?Meskipun rekomendasi dasar adalah untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya setahun sekali, banyak ahli menganggap itu tepat untuk pergi ke kantor dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan, sebagai cara untuk melakukan kontrol yang lebih memadai dan melakukan pembersihan gigi dua kali sehari. tahunDalam konsultasi dengan spesialis, pertama-tama kita akan membuat tinjauan, berguna untuk mengetahui bagaimana kesehatan mulut kita secara umum tidak hanya gigi, dan akan memungkinkan Anda untuk mendeteksi apakah ada area dengan masalah atau tidak. Kemudian ia melakukan pembersihan, di mana ia menghilangkan akumulasi plak dan karang gigi. Dan, akhirnya, jika ada rongga, itu akan benar adalah bahwa kita harus kehilangan rasa takut dokter gigi, dan pergi secara teratur ke tempat praktik Anda sebagai ukuran kesehatan dan kebersihan. Dan, jika tidak melakukannya, maka kita akan bertobat, padahal kenyataannya sudah terlambat. Jangan lupa gigi adalah untuk seumur hidup. Lifia Niala Yuk Berani Periksa ke Dokter Gigi - Kidz Dental Care & Ortodontic Juni 2023 report this ad
UNTUKKLINIK KECANTIKAN HARAP MELAMPIRKAN. Dokter/Dokter Gigi: Scan surat tanda registrasi (STR) Dokter (Legalisasi Konssil Kedokteran Indonesia). Scan SIP. Scan sertikat Pendidikan dan Pelatihan Estetik medik, yang masih berlaku (5 tahun terakhir). Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis:
Laporan Wartawan Rina Ayu JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 turut berdampak pada terganggunya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh ketakutan pasien terhadap potensi penularan virus corona saat melakukan tindakan kedokteran gigi. Baca juga Gigi Sering Terasa Ngilu? Jangan Anggap Sepele, Kenali Penyebabnya Baca juga Benarkah Tambal Gigi Bisa Menyebabkan Sariawan ? Berikut Penjelasannya Akibatnya, jumlah kunjungan pasien ke fasyankes terus menurun. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan , drg. Saraswati, MPH mengatakan, prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit 45,3%. Owner CS Dental Aesthetic Clinic dan CAD/CAM Dental Laboratory, drg Cindy Callista Saconk biasa disapa drg Cindy Saconk mengatakan salah satu penyakit yang umum dialami masyarakat adalah sakit gigi. Namun, dimasa pandemi covid-19, masyarakat diimbau tetap berada di rumah dan keluar hanya dalam keadaan darurat, termasuk untuk ke dokter gigi, pasien disarankan sebaiknya datang ke dokter gigi untuk tindakan emergency saja jelasnya, Minggu 11/10/2020 di Jakarta. ISMANTO ISMANTO Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul abses sebesar 14%. “Dari 57,6% penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut, ternyata yang mengakses pelayanan kesehatan gigi hanya sekitar 10,2%,” kata dr. Saraswati dalam Temu Media Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2021 yang digelar secara virtual pada Minggu 12/9/2021. Masalah kesehatan gigi dan mulut ini tentunya membutuhkan perawatan ke fasyankes guna mendapatkan penanganan medis yang komprehensif. Sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, Kementerian Kesehatan bersama PDGI telah menerbitkan petunjuk teknis Juknis baru Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Juknis tersebut mengatur mulai dari tahap penerimaan pasien, sebelum kunjungan, saat kunjungan dan setelah selesai kunjungan di fasyankes. “Jadi bukan hanya kepada protokol kesehatan, tetapi juga harus ada tahapan-tahapan pada saat kunjungan ke fasyankesnya. 4 tahapan ini juga untuk mengurangi tentunya keterpaparan Covid-19,” tuturnya. Tak hanya itu, menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan gigi dan mulut terutama di masa pandemi, kini telah dikembangkan layanan teledentistry yang bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Ketua PB PDGI, Dr. RM Sri Hananto Seno, drg., MM memaparkan,data Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI, per Maret 2021 tercatat ada 396 dokter gigi yang terpapar virus corona tersebar di Puskesmas 199 orang, di RS 92 orang, di Klinik 36 orang dan praktik mandiri 35 orang. “Menurut data dari PDGI ada sebanyak 94 dokter gigi yang sudah gugur karena terpapar COVID-19 karena memberikan pelayanan baik di level Puskesmas, RS maupun pelayanan mandiri,” terangnya. Dengan terbitnya juknis dan layanan teledentistry ini, Dr. RM Sri Hananto Seno berharap dapat meminimalisir risiko penularan Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan gigi dan mulut.Bentukpelayanan yang dilakukan biasanya berupa pecegahan, pengobatan, dan pemulihan pada kondisi kesehatan gigi. Pelayanan pada klinik gigi dilakukan dan ditangani secara langsung oleh dokter gigi yang tentunya memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang kesehatan gigi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kredibilitas Global Estetik – Dalam lingkungan kompetitif layaknya hari ini, tidak cukup bagi dokter untuk hanya mengandalkan kualitas dan reputasi praktik, tetapi mereka juga harus membuat branding untuk menghasilkan dan mempertahankan basis pasien mereka. Reputasi yang baik masih menjadi landasan utama kesuksesan. Namun, untuk menumbuhkan turnout yang cukup besar untuk mendapatkan reputasi itu, seorang dokter harus berpikir di luar kebiasaan. Reputasi itu akan datang sebagai akibat langsung dari kemampuan dokter untuk memasarkan dirinya sendiri di masyarakat. Perawatan kesehatan dan gigi adalah bisnis yang sama seperti sektor lainnya, dan dokter perlu menerapkan prinsip dan strategi yang sama agar dapat menguntungkan seperti bisnis lain. Berikut beberepa strategi pemasaran yang akan memungkinkan anda untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan membantu menciptakan sumber pendapatan baru. Targetkan Pemasaran Target pemasaran adalah cara langsung dan terjangkau untuk menarik pasien baru. Tidak seperti pemasaran massal di mana para profesional perawatan kesehatan menghabiskan sejumlah besar uang untuk pemasaran kepada khalayak luas, pemasaran dengan target memungkinkan para profesional perawatan kesehatan untuk mengecilkan anggaran pemasaran mereka dan menjangkau pasien yang sebenarnya mereka targetkan. Marketing Untuk Meningkatkan Pengunjung Klinik Dokter Gigi Anda- Global Estetik Dental Care Seorang dokter dapat mempersempit populasi dengan memilih sejumlah kriteria yang berbeda. Ia mungkin tertarik untuk memperkenalkan praktik ini kepada penduduk baru dan / atau profil konsumen tertentu. Ini mungkin termasuk jenis kelamin, tingkat pendapatan, usia, jenis perawatan yang diperlukan, dll. Misalnya, jika anda memiliki praktik yang berfokus pada kedokteran gigi kosmetik dan anda berada di area yang kaya, Anda mungkin ingin menargetkan kelompok tertentu seperti individu antara usia 35-65 dengan pendapatan lebih dari 10 Juta untuk prosedur kosmetik tertentu. Dalam lingkungan yang kompetitif saat ini dan masa ekonomi yang sulit, penting bagi dokter untuk membelanjakan uang pemasaran dengan bijaksana. Pemasaran dengan target akan membantu anda memfokuskan upaya nda dan membelanjakan anggaran iklan secara lebih efisien. Pemanfaatan brosur dan kartu nama Marketing Untuk Meningkatkan Pengunjung Klinik Dokter Gigi Anda- Global Estetik Dental Care Brosur yang terletak di klinik anda atau dikirim ke pasien baru dan yang sudah ada juga bisa menjadi alat pemasaran yang efektif yang membentuk image dan menarik pasien baru ke klinik. Informasi mengenai masalah gigi yang spesifik dan perawatan yang tersedia dapat menjadi alat pendidikan yang informatif yang menciptakan kesadaran tentang keeksistensian usaha anda. Ringkasan singkat tentang dokter yang bekerja, sejarah praktik, dan deskripsi tentang peralatan yang canggih akan menciptakan image yang dicari pasien saat memilih dokter gigi profesional. Selain itu, menampilkan kartu nama Anda di area penerimaan tamu, membuat nama anda semakin niche. Pasien akan memiliki akses ke informasi untuk referensi di masa yang akan datang. Benefit: Gaji 1.9 juta + Jasmed. BPJS ketenagakerjaan. BPJS kesehatan. Suasana kekeluargaan. Training untuk pengembangan. Kirimkan lamaran Anda hari ini juga ke : Email hrd@ Contact Person (0274) 625437. Subject Email : (Dokter Gigi / SUPERVISOR / PERAWAT GIGI / FRONT OFFICE) Dental Clinic atau Klinik Gigi termasuk bisnsi yang mengalami penurunan saat pandemi. Saat pandemi akan berakhir, digital marketing klinik gigi harus segera dilakukan. Ini merupakan strategi down-turn pada bisnis di era pasca pandemi. Tujuan Digital Marketing Untuk Dental Clinic Digital marketing klinik gigi bertujuan untuk meramaikan orang yang akan merawat gigi mereka. Secara sepintas, ini sangat mudah. Cukup bikin akun sosmed, iklankan dan biarkan keajaiban digital terjadi untuk bisnis Anda. Namun perlu kita ketahui, anggapan tersebut terjadi jika memang bisnis dental clinic di kota Anda hanya Anda sendiri yang ada, alias tidak ada pesaing. Tujuan dari digital marketing klinik gigi pada awalnya dapat diarahkan untuk mengunjungi website, agar para calon pengguna jasa dapat mengetahui lebih lanjut layanan dan paket apa saja yang ada. Kemudian, kita dapat arahkan para pengunjung untuk membuat perjanjian dengan klik tombol WhatsApp dan juga kita sediakan tombol untuk mendapatkan arahan ke lokasi dental clinic Anda. Pada akhirnya, digital marketing dental clinic Anda dapat terukur kinerjanya dengan berapa banyak orang yang klik tombol WhatsApp dan berapa banyak yang klik “Get Google Direction” untuk ke klinik Anda. Apa Yang Dibutuhkan Untuk Digital Marketing Klinik Gigi? Ketika menghadapi persaingan, digital marketing klinik gigi tidak bisa hanya mengandalkan sosmed dan iklan. Ada beberapa cara digital marketing untuk klinik gigi sesuai praktik terbaik. Memiliki Website, Minimal Landing Page 1 Halaman Seperti Kantor Jasa Akuntan dan jasa profesional lainnya, klinik gigi juga memerlukan sebuah website yang berfungsi untuk memberikan kesan pertama bagi para calon pasien. Sebuah website yang baik dapat merepresentasikan kualitas dentak klinik Anda. Buatlah sebuah website yang rapih, tidak acak-acakan seperti ceker ayam, bersih tapi informatif dan design up-to-date, sesuai segmen pasar Anda. Minimal, buatlah sebuah landing page yang dapat cepat terbuka di ponsel dalam waktu 3 – 5 detik untuk bisnis klinik Gigi Anda. Website dental clinic juga dapat berfungsi sebagai sarana re-marketing. Silahkan terus baca untuk dapat lebih memahami mengenai periklanan re-marketing. Akun Sosmed, Minimal Instagram Melakukan digital marketing untuk klinik gigi sama seperti Marketing online to offline lainnya. Selain menggunakan website, dental klinik juga harus hadir di Instagram. Berapa banyak orang yang suka selfie namun kurang percaya diri untuk tersenyum, ini menandakan adanya kebutuhan akan perawatan gigi. Hadirnya bisnis klinik perawatan gigi Anda di Instagram seharusnya dapat menambah pengetahuan mengenai kesehatan gigi, alih-alih terus melakukan promosi bisnis. Perlu kita ingat, media sosial sesuai namanya “Sosial” artinya tempat bersosial, otomatis kehadiran bisnis harus lebih banyak memberikan manfaat kepada para pemirsa di Instagram. Akan tetapi ini bukan berarti sebuah Klinik Gigi tidak dapat melakukan promosi, hanya saja porsi tidak sebesar memberikan edukasi ke para pengguna Instagram. Daftarkan Klinik Gigi Anda di Google Local Business “Geo Marketing” ini sangat digunakan dalam algoritma pencarian Google. Ketika seseorang mencari “Klinik Gigi Terdekat”, google akan menampilkan sebuah peta dengan beberapa nomor telepon dan website. Setelah itu baru dibawahnya akan ada hasil pencarian dari website-website klinik gigi. Apa yang perlu Anda tambahkan pada Google Local Business Klinik Gigi Anda adalah Nama Klinik Gigi Alamat Link Website Nomor Telepon Informasi Hari dan Jam kerja. Anda akan mendapatkan analitik mengenai berapa banyak orang yang klik Direction, Link Website, dan Telepon. Ini dapat menjadi parameter performance digital marketing klinik gigi Anda. Akun WhatsApp Business WhatsApp Business sangat penting, terutama jika Anda ingin beriklan di Instagram atau Facebook. Akun WhatsApp Business diperlukan ketika Anda memilih iklan untuk mendapatkan pesan dari para pemirsa. Selain itu, Anda dapat membuat katalog di WhatsApp business mengenai paket dan layanan dental clinic Anda. Ini akan memudahkan Admin Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar harga paket. Menggunakan Whatsapp Business juga dapat meningkatkan keyakinan calon pasien Anda dalam mengambil keputusan. Iklan Re-Marketing Group Facebook, memiliki program iklan re-marketing. Ini lebih dikenal dengan FB Pixels dikalangan digital marketing agency. Kode FB Pixel harus “tertanam” di website klinik gigi Anda. Ketika Anda beriklan di Facebook maupun Instagram, pixels akan merekam siapa saja yang klik tombol WhatsApp dan klik tombol “Get Direction” ke Klinik Gigi Anda. Akhirnya Anda mendapatkan data pemirsa iklan yang berkualitas. Data data pemirsa iklan yang berkualitas tersebut, Anda dapat kembangkan lagi dengan membuat “Pemirsa Serupa”. Penting untuk membatasi pemirsa yang berada radius bebera kilometer saja dari lokasi dental clinic Anda. Iklan re-marketing juga harus Anda jalankan pada search engine Google, Youtube, dan jaringan periklanan Google lainnya. Jangan sampai orang mengetahui tentang pentingnya perawatan gigi dari Instagram Anda, dan ketika mereka Googling tidak menemukan bisnis Anda. Penambahan Content Website dan Feed Instagram Menambahkan konten di website dapat meningkatkan visibilitas bisnis dental clinic Anda di hasil pencarian. Misal, Anda membuat artikel tentang “cara gosok gigi yang benar” dan artikel di website Anda tersebut sering tampil di halaman pertama Google. Ini tentu dapat menambah keyakinan para calon pengguna jasa perawatan gigi Anda. Feed Instagram perlu di update setiap hari, untuk terus terhubung dengan pengikut dan pemirsa lainnya. Jika Anda berhenti memosting di feed Instagram, tentu orang akan bertanya-tanya, ada apa ini? kliniknya masih buka apa enggak ya?. Ini artinya akan menimbulkan keraguan. Sebaliknya, jika Anda terus menerus konsisten memosting konten di Instagram, maka Anda dapat mencegah keraguan yang mungkin timbul ketika Anda tidak posting lagi di Instagram. Berinteraksi di Instagram Instagram adalah tempat bersosialisasi, Anda tidak dapat menjadi akun monolog seperti para selebgram. Jawablah pertanyaan baik melalui reply comment maupun inbox. Ini artinya Anda harus memiliki seorang Admin atau menggunakan jasa Admin media sosial. Bentuk interaksi di Instagram juga dapat berupa membuat sebuah quiz. Banyak yang menyertai quiz dengan memberikan hadiah dan mendapatkan perhatian yang lebih banyak. Ini merupakan salah satu cara untuk dapat menonjol di Instagram dan memenangkan persaingan. Mengumpulkan Feedback Testimonial Setelah bisnis klinik gigi Anda mulai ada pasien, mulailah kumpulkan testimonial dari mereka. Berikan potongan diskon paket jika mereka mau kita rekam melalui video untuk kita sebarkan di Instagram klinik gigi kita. Ini namanya “user generated content”. Cara tersebut dapat mempengaruhi para calon pengguna jasa klinik gigi Anda. 86% pengguna internet akan ambil keputusan “beli” atau “tidak beli” setelah mereka melihat testimoni dari pihak lain. Memberikan Paket Promosi Berkala Paket Promosi secara berkala dapat Anda sesuaikan dengan kondisi persaingan. Ini dapat membantu meningkatkan Konversi dari Online ke Offline. Artinya, semakin Anda beradaptasi dengan persaingan, maka kemungkinan besar para calon pengguna jasa akan tetap memilih Anda. Sebaliknya, jika Anda jarang memberikan paket promosi, maka pemirsa Anda juga akan mulai bosan dengan informasi yang Anda berikan. Banyak cara dalam berpromosi, tidak selalu harus menurunkan harga. Anda dapat memberikan hadiah hampers, souvenir dan sebagainya untuk para pengguna jasa di klinik gigi Anda. Kesimpulan Sekarang mari kita wrap-up semua tips digital marketing klinik gigi diatas. Dental clinic membutuhkan set digital marketing yang tepat agar dapat membawa pemirsa online menjadi pasien offline. Ini memerlukan sebuah website pada awalnya, kemudian hadir di media sosial dan mulai beriklan. Iklan harus dapat mengumpulkan data pemirsa yang berkualitas, agar dapat kita kembangkan pemirsa serupa. Pada akhirnya Return on Ads Spend ROAS dapat meningkat. Konten harus selalu tersedia di website maupun di akun media sosial Anda untuk dapat tetap terhubung dengan calon pengguna jasa Anda. Berinteraksi di media sosial sudah menjadi suatu syarat penting untuk keberhasilan digital marketing klinik gigi Anda. Berdasarkanhasil penelitian diketahui permasalahan gigi berlubang di Indonesia mencapai angka 88,8%. Di Jawa Barat presentase masalah gigi berlubang yaitu 45,7% dengan konseling kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang masih rendah yaitu 8,7% dan 94,8% masyarakat tidak mau untuk berobat ke tenaga medis. Walaupun presentasi sikat gigi di Jawa – Banyak orang mungkin merasa cemas atau takut memeriksakan gigi di tengah pandemi Covid-19. Padahal, pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk orang dewasa, sedangkan 3 bulan sekali untuk hal ini, Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSGM Soelastri UMS Solo, drg. Noor Hafida W., berpendapat sebenarnya aman-aman saja bagi masyarakat untuk pergi ke dokter gigi saat pandemi Covid-19. Baca juga Anggap Rapid Test Tidak Akurat Deteksi Covid-19? Sebaiknya Simak Penjelasan Ahli Berikut Dia yakin sebagian besar fasilitas kesehatan faskes di mana tersedia dokter gigi kini sudah menerapkan atau memenuhi protokol kesehatan. Di mana, ketika tiba di faskes, baik itu di dokter gigi praktik mandiri atau perorangan, puskesmas, klinik, maupun rumah sakit, pasien akan dilakukan pengecekan suhu tubuh dan screening Covid-19 terlebih biasanya akan ditanyai apakah punya riwayat keluar kota atau tidak, kontak erat dengan pasien Covid-19 atau tidak, maupun keluhan-keluhan yang mendekati dengan gejala Covid-19. Setelah dilakukan screening dan pengunjung dinyatakan aman atau sehat, maka dokter gigi baru akan melakukan pemeriksaan. “Pilihlah untuk fasilitas kesehatan dokter gigi yang memang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai,” saran drg. Fida saat mintai tanggapan Rabu 2/12/2020. Dia mengungkapkan, selama pandemi, faskes yang menerapkan protokol kesehatan memadai pada umumnya akan memberikan alat pelindung diri APD kepada pasien berupa gown atau gaun dan sandal khusus. Baca juga Jangan Keliru, Hasil Rapid Test Non-Reaktif Belum Tentu Negatif Covid-19 Penggunaan gown maupun sandal diperlukan untuk meminimalkan kontaminasi kuman pada pasien selama dilakukan pemeriksaan gigi oleh dokter. 3Krv.